JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan pendapat antara dua pemimpin tertinggi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menjadi sorotan publik.
Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria memiliki pernyataan yang bertolak belakang saat menanggapi kabar pemain skateboard bermain di trotoar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Selain soal main skateboard di trotoar, Anies dan Ariza diketahui pernah juga mengeluarkan pernyataan berbeda tentang isu lain.
Lockdown akhir pekan
Pada awal Februari lalu, Ariza mengungkapkan bahwa Pemprov DKI tengah mengkaji opsi lockdown pada akhir pekan demi menekan angka kasus Covid-19 di Jakarta.
Menurut Ariza, usulan lockdown akhir pekan itu datang dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berkaca pada kebijakan di Turki.
"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI (untuk lockdown) dimungkinkan," kata Ariza dalam keterangan suara, Selasa (2/2/2021).
Bahkan, Ariza menjelaskan bahwa Anies dan beberapa kepala daerah lainnya telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk berdiskusi dan menyampaikan masalah di masing-masing daerah.
"Namun demikian, semua usulan itu akan dikaji, didiskusikan, diteliti, dan dibahas. Kami sendiri membahas masukan-masukan dari siapa saja, termasuk pemerintah pusat," jelasnya.
Isu lockdown itu mencuat setelah Ariza menyetujui pendapat Jokowi bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat itu dijalankan masih belum efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.
Ariza juga membenarkan bahwa banyak warga Jakarta yang beraktivitas keluar rumah di akhir pekan.
"Tidak hanya ke pasar, ke mal, tetapi juga ke tempat-tempat rekreasi, termasuk berkunjung ke sanak saudara, termasuk juga ke luar kota," ujar Riza.
Tiga hari kemudian, Anies mengeluarkan pernyataan bahwa Jakarta tidak akan menerapkan lockdown akhir pekan.
Bahkan, menurut Anies, Pemprov DKI sama sekali tidak mempertimbangkan untuk menerapkan karantina wilayah tersebut.
"Jakarta tidak merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media," kata Anies dalam siaran langsung video streaming Youtube, Jumat (5/2/2021).
Anies menekankan, penularan Covid-19 tidak mengenal waktu dan bisa menyebar kepada siapa saja.
"Bukan hanya di akhir pekan, bukan hanya di malam hari. Karena virusnya tidak kenal waktu dan bisa menyebar terus menerus lewat siapa pun juga," ucap Anies melalui siaran video, Jumat (5/2/2021).
Main skateboard di trotoar
Terkini, perbedaan pernyataan antara Anies dan Ariza terjadi saat menanggapi video viral anggota Satuan Polisi Pramong Pradja (Satpol PP) yang menertibkan para pemain skateboard di trotoar.
Dalam video yang diunggah pemilik akun Instagram @insurgentcrew pada Rabu (3/3/2021) memperlihatkan terjadinya perlawanan saat beberapa anggota Satpol PP mencoba mengambil skateboard dari pemiliknya.
Pada keterangan video, pemilik akun Instagram itu menyayangkan tindakan anggota Satpol PP yang mereka nilai kasar.
Pemilik akun yang sama juga menyebut nama akun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo.
"KASAR perlakuan Satpol PP pada skateboarders! Tolong ditindak oknum ini @dkijakarta @aniesbaswedan @jokowi," tulis pemilik akun @insurgentcrew.
Sehari setelah video itu merebak di media sosial, Gubernur DKI Anies Baswedan mengundang pemain skateboard bernama Satria Vijie ke kantornya di Balai Kota.
Hal itu diungkapkan oleh Satria di akun Instagram miliknya @satriavijie, Kamis (4/3/2021) melalui unggahan foto dirinya dan Anies.
"Terima kasih Pak Gubernur DKI @aniesbaswedan sudan mengundang untuk berdiskusi dan sudah mau menerima banyak masukan dari teman2 skateboarding di IG saya," tulis Satria sebagai kalimat pembuka pada caption panjang foto tersebut.
Dalam keterangan lebih lanjut pada foto tersebut, Satria membeberkan tujuh poin hasil pertemuannya dengan Anies.
Poin pertama yang paling disorot karena, dituturkan Satria, Anies tidak melarang bermain skateboard di trotoar di Jakarta.
"1. Tidak ada Larangan bermain Skateboard di Trotoar Jakarta.! *Silahkan menggunakan fasilitas yg ada secara bijak," kata Satria.
Pada poin-poin berikut yang Satria beberkan, Anies meminta agar para pemain skateboard wajib menghormati pejalan kaki, menjaga kebersihan trotoar, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat bermain.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan, trotoar tidak boleh digunakan untuk bermain skateboard.
Dijelaskan Ariza, Pemprov DKI telah menyiapkan lokasi khusus untuk mengakomodasi kegiatan tersebut.
"Olahraga skateboard itu di trotoar tidak boleh. Kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov menyiapkan, pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan. Jadi kalau di situ, warga banyak yang keberatan dan protes," ujar Ariza melalui keterangan suara yang diterima, Kamis.
Ariza menekankan bahwa Pemprov DKI juga sudah menyediakan berbagai fasilitas olahraga, termasuk lokasi pembinaan pelatihan bagi pelajar di berbagai tempat.
"Kami sudah punya di Ragunan tempat pembinaan Pelatihan bagi pelajar di banyak tempat. Teman-teman lihat DKI Jakarta menyiapkan banyak sekali GOR tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dengan fasilitas yang cukup baik, kategorinya sudah sangat baik," beber Ariza.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/05/19365841/gubernur-dki-anies-dan-wagub-ariza-beda-pernyataan-dari-lockdown-akhir