TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian tembok yang berdiri di Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, tiba-tiba hancur pada 21 Februari 2021.
Warga yang rumahnya dilewati tembok itu, Asep, menyatakan bahwa sebagian tembok pembatas telah hancur diterjang banjir.
Pembangun tembok, Asrul Burhan alias Ruli, disebut tak memercayainya dan justru tersulut amarah hingga mengacungkan sebilah golok ke leher ibu Asep.
Berkait peristiwa itu, Ruli enggan memberikan komentar perihal senjata tajam saat ia dikonfirmasi.
"Makannya gini aja lah, hal-hal seperti itu, nanti bisa diproses hukum," ungkap Ruli ketika ditemui, Minggu (15/3/2011).
Ruli juga menganggap bahwa Asep bukanlah sosok tetangga yang baik.
Sebab, menurut dia, keluarga Asep tidak mengatakan penyebab sebenarnya tembok yang ia dirikan hancur.
"Posisi (sebagian dinding) robohnya ke depan. Air (menerjang) dari depan, masa robohnya ke depan," ungkap dia.
"Harusnya ke belakang, (soalnya) kedorong air, (sehingga posisi jatuhnya) arah ke rumah," imbuhnya.
Usai dinding tersebut hancur, Ruli bertanya ke pihak keluarga Munir perihal penyebab hancurnya sebagian tembok yang dia bangun.
"Saya tanya (ke pihak keluarga Munir), 'Siapa yang robohin?'. Enggak ada yang mau ngaku. Enggak bagus jadi tetangga gitu," papar dia.
Ruli menambahkan, ia telah memberikan akses jalan di depan kediaman milik Munir usai Ruli mendirikan dinding pada tahun 2019.
"Sudah dikasih jalan sini, minta jalan sana. Sehingga pagar (tembok beton) saya dirobohin," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/15/12492721/pembangun-tembok-di-ciledug-enggan-komentari-aksinya-acungkan-golok-ke