Pantauan Kompas.com, polisi dari unsur Brimob terlihat membawa pistol dan amunisi gas air mata pasca tawuran pecah di kawasan itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, dan Kapolsek Pancoran Kompol Rohman Yongki juga berada di lokasi.
Polisi menyebar di beberapa titik untuk mengamankan lokasi.
Sebelumnya, aksi tawuran pecah. Kelompok massa saling melemparkan batu.
Bom molotov terlihat melayang dan meledak di Jalan Pasar Minggu Raya.
Belum ada upaya pembersihan batu dan pecahan botol.
Arus lalu lintas di Jalan Pancoran Raya, Pancoran, Jakarta Selatan hingga pukul 12.42 WIB masih ditutup.
Lalu lintas di perempatan Tugu Pancoran dan pertigaan Jalan Perdatam ditutup.
Kendaraan dari arah Jalan Dr. Saharjo dialihkan ke arah Jalan Jenderal Gatot Soebroto.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Pasar Minggu diarahkan berbelok ke arah Jalan Perdatam.
Polisi terlihat berjaga di perempatan Tugu Pancoran dan pertigaan Jalan Perdatam. Saat ini, tawuran sudah mereda.
Polisi telah menembakkan gas air mata ke arah kelompok massa yang terlibat tawuran. Belum diketahui penyebab tawuran.
UPDATE:
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah langsung datang ke lokasi pasca bentrok mereda sekitar pukul 02.00.
Azis mengungkapkan bentrok yang terjadi dilatarbelakangi persoalan sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu 2 antara warga dengan pihak Pertamina. Diduga, ada kelompok lain yang menunggangi persoalan itu hingga terjadi bentrok tadi malam di Pancoran.
Sebelumnya, upaya mediasi antara kelompok yang bersengketa yaitu warga Jalan Pancoran Buntu II dan Pertamina telah dilakukan.
“Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini, bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok,” kata Azis saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis (18/3/2021) dini hari.
Akibat peristiwa ini, puluhan korban berjatuhan. Perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu Leon Alvinda Putra mengatakan, korban berasal dari warga Jalan Pancoran Buntu II dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu.
“Korbannya sudah puluhan, sekarang yang terdata sudah 20 orang. Banyak yang luka berat,” ujar Leon saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021) dini hari.
Leon mengatakan, korban-korban mengalami luka kepala bocor dan kaki sobek. Korban lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.
“Banyak (korban) yang dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon.
Data yang diterima Kompas.com, ada 23 korban akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya. Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II, yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).
Warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu juga mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah Jalan Pancoran Buntu II.
“Seorang warga (Pancoran Buntu II) dengan luka berat masih dirawat di RS Tebet,” ujar Leon. Korban sempat kesulitan ditangani karena terbatasnya alat medis dan kesulitan mengakses bantuan medis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/01044221/bentrokan-di-pancoran-polisi-berjaga-sampai-di-jalan-raya-pasar-minggu