Salin Artikel

Mengaku Orang Kepercayaan Pemilik, Maling Bobol Rumah di Kebon Jeruk

JAKARTA, KOMPAS.com-Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan sebuah rumah besar yang sudah kosong melompong. Lantai rumah tersebut bahkan habis tercongkel.

"Ini benar-benar kurang ajar Pak. Udah berani mati ini. Ini udah berani mati beneran ini," ujar salah seorang dalam video tersebut yang diduga merupakan pemilik rumah.

Setelah ditelusuri, rumah itu diketahui berada di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rumah itu dibongkar tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Menurut Kapolsek Kebon Jeruk AKP Kompol R Manurung, otak dibalik pencurian itu, berinisial A, mengaku orang kepercayaan dari si pemilik rumah.

Ia kemudian menyuruh beberapa tukang untuk membongkar rumah tersebut. Masing-masing dari mereka dibayar sebesar Rp 125.000 per hari.

"Tiga orang ahli waris sudah kita tanya. Sama sekali tidak kenal dengan A dan sama sekali tidak pernah menyewakan atau mengontrakan rumah ini ke orang lain," ujar Manurung, Selasa (23/3/2021).

"Si A ini dia bilang kalau dia kepercayaan pemilik," imbuhnya.

Sebelumnya polisi sempat menyatakan bahwa rumah tersebut disewa oleh sang maling, sebelum akhirnya dikosongkan.

Manurung menjelaskan bahwa rumah tersebut merupakan rumah kosong yang sudah diwariskan kepada tiga bersaudara. Ketiganya tidak menempati rumah itu, sehingga dibiarkan kosong tak berpenghuni.

"Kalau pengakuan ahli waris (rumah ini) kosong kira-kira dua bulan setengah. Kalau ini dikerjakan pembongkaran (oleh maling) kurang lebih dua minggu," kata Manurung.

Lima pelaku diamankan, dua dalam pengejaran

Hingga berita ini diturunkan, polisi sudah mengamankan lima pelaku berinisial SG (47), ES (50), WA (33), KA (50), dan SU (58).

Tiga pelaku merupakan kuli bangunan yang membongkar rumah, sementara dua tersangka lain berperan sebagai pemberi perintah.

Saat ini, polisi masih mengejar A yang diduga otak dari pembobolan rumah kosong tersebut.

"Yang tiga orang kerja buka keramiknya, yang dua orang lagi menyuruh untuk bongkar," ujar Manurung sebelumnya.

"Para pekerja mengaku sebagai orang yang disuruh mengerjakan pembongkaran atas barang bangunan rumah tersebut oleh Sdr. SU alias N," jelasnya.

Para kuli bangunan lantas diberi upah sebesar Rp 125.000 per hari oleh SU.

"Mereka dibayar Rp 125.000 per hari dengan maksud untuk diambil barang material bangunan rumah tersebut," beber Manurung.

Pengungkapan kasus

Kasus ini bisa terungkap setelah seorang saksi berinisial MH (56) mencurigai aktivitas pembongkaran rumah itu.

MH adalah satu dari tiga bersaudara ahli waris rumah tersebut. Ia lantas menanyakan kepada orang-orang yang sedang membongkar.

"Pada 20 Maret 2021, saksi MH (56) melihat ada sekelompok orang yang tidak dikenalnya sedang bekerja membongkar material rumah, di antaranya kusen, genteng dan bagian rumah lainnya."

Pekerja bangunan itu mengaku hanya disuruh bosnya untuk membongkar material rumah tersebut.

Para kuli bangunan itu juga mengatakan bahwa mereka diberi upah Rp 125.000 per hari untuk membongkar rumah tersebut.

Setelah itu, saksi pun mengadukan hal tersebut ke petugas keamanan komplek dan pihak kepolisian.

"Atas kejadian itu, saksi menghubungi security komplek dan pihak kepolisian," lanjut Manurung.

(Penulis: Sonya Teresa Debora/ Editor: Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/23/05100081/mengaku-orang-kepercayaan-pemilik-maling-bobol-rumah-di-kebon-jeruk

Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke