Salin Artikel

Akhir Perjalanan 'Teges', Komplotan Pencuri yang Incar Pengendara Mobil di SPBU

"Kami baru saja meringkus dua orang pencuri barang berharga di SPBU. Keduanya sering mengincar korban yang sedang istirahat atau tertidur di SPBU," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).

Mereka adalah AA alias AI (31) dan As alias Ry (25). Tersangka ditangkap di sebuah SPBU di Jakarta Selatan.

Kelompok itu dikenal dengan nama Teges singkatan dari "tempel geser".

"Kenapa namanya demikian? Karena ini merupakan modus yang dilakukan oleh para pelaku," kata Ady dalam konferensi pers, Rabu kemarin.

AA, pimpinan kelompok Teges telah beraksi selama tiga tahun.

"AA ini sudah melakukan aksinya selama tiga tahun," kata Ady

Selama tiga tahun, AA telah melakukan aksinya sebanyak 49 kali.

"Mereka bukan grup yang terlalu solid, jadi mereka ada yang berganti, untuk anggota kelompok, di luar AA, ada yang sudah tiga tahun (mencuri), ada yang baru satu tahun bergabung, bervariasi," kata Ady.

Kini, polisi masih memburu tiga orang pelaku lainnya.

Incar pengemudi yang lengah

Saat beraksi, kelompok itu dibagi ke dalam dua tim. Ada tim pemantau dan ada tim eksekutor.

"Jadi mereka punya tim surveilans atau tim penggambar (suasana) dengan menggunakan dua hingga tiga sepeda motor," kata Ady.

"Modusnya, mereka akan lakukan pemantauan awal di mana mereka memanfaatkan kelengahan dari pengemudi sehingga sebagian besar korban adalah orang-orang yang beristirahat di mobilnya," imbuh dia.

Kemudian, tim eksekutor akan beraksi mencuri barang dari mobil yang pengemudinya tengah beristirahat.

"Sebelum pandemi, korban adalah orang yang pulang dari tempat hiburan. Mungkin dalam kondisi lelah, mengantuk, atau mungkin dalam tanda kutip mabuk," kata Ady.

Ady berujar, komplotan ini biasanya mengincar pengendara yang menepi di pinggir jalan tol atau rest area.

Di tempat-tempat tersebut, kelompok Teges akan beraksi mencuri barang berharga dari dalam mobil korban.

Viral di media sosial

Aksi terakhir kelompok pada 7 Maret 2021 di Pom Bensin Jalan S Parman terekam kamera CCTV. Rekamannya kemudian viral di media sosial.

Dalam video berdurasi empat menit 55 detik yang tersebar, para pelaku terlihat mengendarai mobil berwarna putih. Salah seorang pelaku turun dari mobil. Ia kemudian membuka pintu kiri mobil yang jadi target curiannya, kemudian mengambil beberapa barang.

Setelahnya, pelaku kembali ke mobil yang ia tumpangi. Belum sempat keluar dari area parkir, mobil pelaku kembali berhenti.

Satu orang pelaku lainnya, yang mengenakan kemeja warna hitam, turun dari mobil. Dia membuka pintu kanan mobil sasaran pencurian, kemudian mengambil barang-barang dari dalam mobil tersebut.

Setelah itu, pelaku kembali masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju pergi.

Korban mengalami kerugian belasan juta rupiah karena peristiwa tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/25/09172861/akhir-perjalanan-teges-komplotan-pencuri-yang-incar-pengendara-mobil-di

Terkini Lainnya

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke