Salin Artikel

Anies Nonaktifkan Kepala BPPBJ karena Dugaan Pelecehan Seksual, Wagub DKI: Mari Berprasangka Baik

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan berspekulasi soal masalah yang menyebabkan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Blessmiyanda diperiksa pihak Inspektorat.

Karena harus diperiksa, Blessmiyanda pun dinonaktifkan atau dibebastugaskan dari jabatannya tersebut.

Meski telah menonaktifkan Blessmiyanda, Ariza menegaskan, pihaknya masih akan menunggu hasil laporan pemeriksaan dari Inspektorat.

"Nanti pada waktunya mungkin Inspektorat akan melaporkan kepada kami," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3/2021), dikutip dari Tribun jakarta.

Menurut isu yang beredar, Blessmiyanda diperiksa Inspektorat karena diduga melakukan pelecehan terhadap stafnya.

Mengenai rumor tersebut, Ariza enggan mengeluarkan pernyataan sebelum Inspektorat mengeluarkan hasil pemeriksaan resmi.

"Saya belum tahu sejauh itu. Saya kira saya tidak ingin berlebihan, hati-hati, harus teliti terkait berbagai informasi," ucap Ariza.

"Kita beri kesempatan pada yang bersangkutan untuk menyampaikan, menjelaskan, dan juga pada inspektorat," lanjutnya.

Untuk itu, Ariza pun meminta masyarakat tetap berprasangka baik dan tidak berspekulasi.

"Jadi mari kita membiasakan berprasangka baik pada siapapun dan semua pergantian ini dimaksudkan baik," katanya.

Sebelumnya, Ariza membenarkan kabar bahwa Blessmiyanda dibebastugaskan dari posisinya.

Namun, ia menekankan bahwa menonaktifkan pegawai adalah hal yang biasa dilakukan.

"Ini sesuatu yang biasa saja, di dalam ketentuan itu semua pejabat ada waktunya, ada masa bakti, perlu ada penyegaran, rotasi, mutasi biasa ya," ujar Ariza melalui keterangan suara,

"Presiden, gubernur, bupati, kan ada waktunya, semua ada batasnya. Itu sesuatu yang biasa," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat DKI Syaefuloh Hidayat enggan membeberkan masalah di balik pemeriksaan Blessmiyanda saat ditanya wartawan.

"Itu benar terkait dengan pelecehan seksual, Pak?" tanya wartawan.

"Itu, itu kan materi (pemeriksaan)," jawab Syaefuloh.

"Udah ya, saya buru-buru. Nantilah suatu saat saya akan sampaikan," pungkasnya.

Di sisi lain, Blessmiyanda enggan menanggapi rumor yang beredar terkait dirinya terlibat pelecehan seksual.

Dia juga tidak mau menjelaskan materi pemeriksaan yang ia jalani di Inspektorat.

"Kalau materi mungkin belum bisa saya sampaikan ya. Secara umum terkait kerja," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Wagub DKI Tidak Mau Berspekulasi Terkait Pencopotan Kepala BPPBJ Blessmiyanda (Reporter: Dionisius Arya Bima Suci / Tribun Jakarta)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/25/11245151/anies-nonaktifkan-kepala-bppbj-karena-dugaan-pelecehan-seksual-wagub-dki

Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke