Sekretaris Jenderal Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Gita Noviandi mengungkapkan, harga prangko tersebut mahal karena langka.
Prangko termahal di Indonesia, kata Gita, yakni prangko Netherlands Indies 10 cent (merah) Queen Wihelmina dengan cetak tindih Angkatan Darat Pendudukan Jepang dan Republik Indonesia (hitam) yang digunakan di wilayah Sumatera pada 1946.
“Prangko termahal di Indonesia, terakhir saya rapat katalog itu satu kepingnya Rp 5 miliar,” ujar Gita kepada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).
Menurut Gita, tingginya harga satu buah prangko itu disebabkan prangko dengan tema tersebut hanya ada dua atau sangat langka.
“Itu masih rapat katalog pedagang perangko Indonesia, karena tinggal dua (lembar). Itulah salah satunya (alasan prangko termahal di Indonesia),” ucap dia.
Dia menyatakan, PFI akan memperlihatkan prangko tersebut pada pameran dunia.
“Nanti pas pameran dunia itu, kami mau pamerkan perangko itu hanya tinggal dua biji,” kata Gita.
Salah satunya adalah prangko British Guiana 1c Magenta.
Prangko British Guiana 1c Magenta menjadi satu dari lima prangko termahal di dunia.
“Kalau di dunia, ada top five harganya termahal di dunia, salah satunya British Guiana 1c Magenta,” tutur Gita.
Prangko British Guiana 1c Magenta terbit pada 1856. Prangko tersebut merupakan prangko paling langka di dunia.
“Hanya ada satu di dunia setelah terbit pada tahun 1856, British Guiana 1c Magenta dikenal sebagai prangko paling langka di dunia,” kata Gita.
"Pada tahun 2014 di pelelangan Sotheby’s, harga prangko ini telah mencapai 10,23 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 150,96 miliar,” papar Gita.
Mengapa prangko bisa langka dan mahal?
Gita menuturkan, alasan selembar prangko menjadi langka bisa disebabkan beberapa hal.
Salah satunya, yakni kesalahan saat mencetak prangko tersebut.
“Ada yang dari China itu satu kepingnya sekitar Rp 1 miliar. Kenapa? Jadi terbit setelah satu minggu, dilihat kok wilayah Taiwan putih, China-nya warna merah berarti kan yang bikin mengakui bahwa Taiwan bukan bagian dari China,” ujar Gita.
Hal tersebut lantas membuat peredaran prangko itu ditarik oleh otoritas negaranya.
Di sisi lain, sebagian prangko dengan tema tersebut sudah beredar.
Oleh karena itu, kelangkaan tema prangko tersebut membuatnya dipatok dengan harga tinggi.
“Itu salah satu contoh sehingga prangko jadi mahal, padahal jumlah cetaknya banyak saat itu,” tutur Gita.
“Salah cetak jadi mahal, karena hanya itu kan,” imbuhnya.
Kesalahan mencetak warna prangko juga bisa membuat harganya menjadi tinggi.
Misalnya, sebuah prangko dicetak dengan warna biru.
Namun, karena kesalahan percetakan, prangko tersebut tercetak dengan warna merah.
"Misal harusnya keluar barangnya warna biru, ini (tercetak) warna merah, beda warna. Nah, itu mahal," kata Gita.
Gita menambahkan, prangko yang memang dicetak dalam jumlah sedikit tetapi memiliki peminat yang banyak juga mampu membuat harga selembar prangko melambung.
“Jadi tersedianya sedikit, sedangkan permintaan banyak, itu pasti mahal,” papar Gita.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/09264951/prangko-termahal-di-indonesia-seharga-rp-5-miliar-di-dunia-ada-yang
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan