Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, polisi akan mempelajari modus-modus yang mungkin dilakukan para teroris untuk menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.
"Bersama TNI, kami melaksanakan langkah-langkah pascaterjadinya ledakan bom di Makassar kemarin," kata Hengki, saat diwawancarai wartawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (29/3/2021) dilansir dari Tribun Jakarta.
"Kami pelajari betul tentang modus-modus yang dilaksanakan oleh para pelaku teror ini," lanjutnya.
Menurut Hengki, pengamanan di pintu masuk dan keluar setiap gereja akan diperketat. Polisi pun akan melakukan screening terhadap orang-orang yang ingin masuk ke gereja.
"Kegiatan-kegiatan di tempat ibadah khususnya gereja kami akan adakan screening yang ketat," ungkap Hengki.
"Artinya, kapan itu pintu masuk bagi jemaah tentunya tidak boleh ada motor lewat sana. Nanti ada aturan tertentu yang akan kami atur," sambungnya.
Pengamanan di setiap gereja akan dilakukan bersama anggota TNI yang dilengkapi dengan alat bernama "body system".
"Dalam setiap pengamanan, kami menyiapkan body sistem terhadap anggota agar baik TNI maupun Polri," kata Hengki.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Polres Metro Jakarta Pusat Perketat Pengamanan di Gereja
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/12045801/pengamanan-gereja-di-jakarta-pusat-diperketat-pasca-bom-di-gereja