Tiga orang tewas, salah satunya anggota TNI, dan seorang terluka dalam peristiwa tersebut.
Bripka Cornelius dihadirkan langsung di tempat kejadian perkara.
Berdasarkan rekonstruksi, diketahui bahwa Cornelius mengeluarkan enam kali tembakan di tempat kejadian perkara.
Cornelius mengeluarkan senjata api revolver miliknya usai ditagih pembayaran sejumlah Rp 3.335.000 atas dua botol minuman keras.
Kala itu, Cornelius sudah dalam keadaan mabuk.
"Adegan 27, tersangka Cornelius mengeluarkan senjata api jenis revolver dari tas pinggangnya," kata penyidik dalam rekonstruksi hari ini.
Kemudian, Fegi, seorang pria yang datang bersama Cornelius ke kafe hari itu, memeluk Cornelius dari belakang.
Namun, hal tersebut tak mencegah Cornelius menembak orang-orang yang ada di kafe hari itu.
"Tersangka Cornelius menembakkan senjata api miliknya ke korban Sinurat," kata penyidik.
Korban Sinurat kemudian terjatuh. Cornelius menembak Sinurat satu kali lagi meski Sinurat sudah terjatuh.
Penembakan ketiga diarahkan Cornelius ke kasir. Peluru mengenai Hutapea, manajer kafe.
"Korban Hutapea terjatuh," kata penyidik.
Fegi yang sebelumnya memeluk Cornelius juga terjatuh.
Aksi penembakan tak berhenti di situ.
"Tersangka Cornelius melakukan penembakan keempat ke arah korban Doran Manik," kata penyidik.
Doran merupakan kasir yang bertugas hari itu.
Tembakan kembali dilontarkan Cornelius sebanyak dua kali ke arah meja kasir dan mengenai Feri Saut Simanjuntak, salah seorang pegawai kafe.
Anggota Polsek Kalideres kemudian datang dan membawa Cornelius ke Mapolsek.
Peristiwa penembakan ini menewaskan tiga orang, yaksi Sinurat, Feri Saut Simanjuntak, dan Doran Manik.
Sementara, Hutapea dalam keadaan luka-luka.
Sebanyak 51 adegan diperankan dalam rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan Bripka Cornelius di kafe Raja Mura Cengkareng.
Dari rekonstruksi, diketahui bahwa pelaku beserta seorang kawannya bernama Fegi tiba di lokasi pada pukul 02.00 WIB.
Ia meminum dua botol minuman beralkohol Black Label. Pada pukul 04.00 WIB, Cornelius ditagih bill sejumlah Rp 3.335.000.
Cornelius yang sudah dalam keadaan mabuk tak segera membayar.
Bahkan, ia sempat terlibat cekcok dengan Sinurat, seorang anggota TNI yang juga dimintai bantuan menagih pembayaran minuman.
Sementara, kafe RM disegel permanen sebab melanggar aturan jam operasional di masa pandemi.
Sebelumnya, kafe juga sudah sempat ditindak dua kali oleh Satpol PP karena pelanggaran protokol kesehatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/19441121/rekonstruksi-di-kafe-raja-mura-cengkareng-bripka-cornelius-tembak-enam