Salin Artikel

Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jakarta Barat, Harus Ada UKS dan Ruang Khusus Makan

Di Jakarta Barat, ada 18 sekolah yang mengikuti uji coba ini.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathiny menyatakan, setiap sekolah di Jakarta Barat yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka harus memiliki ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Di UKS, dokter kecil juga harus siaga.

"Dokter kecilnya sudah dilatih puskesmas. Jumlah dokter kecil sepuluh persen dari jumlah siswa kelas kelas VI dan V," kata Kristy saat meninjau uji coba sekolah tatap muka di SDN 03 Palmerah, Rabu.

Sementara itu, rapid test antigen maupun antibodi Covid-19 sebelum masuk ke sekolah tidak diwajibkan.

"Tapi kalau bergejala langsung kami tes," kata Kristy.

Petugas dari Suku Dinas Kesehatan juga akan memastikan protokol kesehatan di setiap sekolah dijalankan.

"Kalau enggak sesuai dengan protokol kesehatan maka ada evaluasi," kata Kristy.

Usai meninjau pelaksanaan uji coba pada hari ini, Kristy menyatakan ada hal yang dievaluasi.

"Kalau anak-anak sudah ke sekolah ditetapkan enggak boleh buka masker sama sekali, jadi harus sarapan di rumah, tapi kan ada anak-anak yang enggak sempat sarapan," kata Kristy.

"Karena itu, nanti akan disiapkan satu ruangan untuk anak-anak makan, sarapan, karena itu kan lepas masker, mereka makan kan harus lepas masker. Ini evaluasi," lanjutnya.

Adapun SDN 03 Palmerah merupakan satu dari 18 sekolah di Jakarta Barat yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka.

Pantauan Kompas.com, pembelajaran di SDN 03 Palmerah dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.

Sebanyak 21 orang siswa kelas V mengikuti uji coba sekolah tatap muka hari ini.

Dari mulai gapura sekolah telah dibuat dua jalur pejalan kaki, satu untuk jalur masuk dan satu lagi untuk jalur keluar.

Di depan gerbang berdiri seorang petugas yang akan mengecek suhu tubuh siswa maupun guru yang hendak masuk.

Jika suhu berada di angka yang aman, siswa baru diperbolehkan masuk.

Siswa juga harus mencuci tangan setelah dicek suhu tubuhnya.

Terdapat enam buah tempat cuci tangan di area lantai satu sekolah.

Adapun ruang belajar bagi siswa hari ini terletak di lantai tiga. Dua ruangan digunakan pada hari ini.

Di depan masing-masing kelas, tempat cuci tangan juga sudah tersedia.

Di dalam kelas, siswa diminta menjaga jarak duduk mereka.

Masker dan face shield juga dipastikan selalu terpasang.

"Besok akan disemprot disinfektan, hari Jumat baru ada pembelajaran lagi, lalu Senin ada lagi, jadi cuma tiga hari sekolah dipakai, selang satu hari untuk disemprot disinfektan," kata Kepala Sekolah SDN 03 Palmerah Elly Herawati.

Adapun uji coba sekolah tatap muka di Jakarta dan akan berlangsung hingga 29 April 2021.

Kebijakan ini sejalan dengan keputusan pemerintah pusat yang sudah mengizinkan sekolah tatap muka digelar di tengah pandemi Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/07/11373981/uji-coba-sekolah-tatap-muka-di-jakarta-barat-harus-ada-uks-dan-ruang

Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke