Salin Artikel

Penetapan DPO Densus 88, Warga Tanjung Barat Sempat Kira Fitnah dan Hoaks

Warga berusaha mengklarifikasi terkait penetapan Nouval ke dalam DPO Densus 88.

Ketua RT di alamat Nouval tinggal, Budianto (51), mengatakan, banyak warganya yang bertanya melalui Whatsapp terkait penetapan Nouval sebagai terduga teroris.

"Semuanya pada nauzubillah pada nggak nyangka. Demi allah semua pada kaget. Sedih juga. artinya tidak terpikirkan ke arah itu, Nouval bakal seperti itu (masuk DPO)," ujar Budianto saat ditemui di rumahnya, Rabu (7/4/2021) malam.

Budianto awalnya mendapatkan informasi Nouval masuk ke dalam DPO Densus 88 Polri dari rekannya pada Selasa (6/4/2021) malam. Rekannya berusaha mengkonfirmasi apakah Nouval merupakan warga Jatipadang.

"Awalnya WA dan lalu telpon. dia tanya apa ini benar warga RT kita? Pak Adi ini kenal Nouval. Dia ingin pastikan apa benar warga RT kita. takutnya salah lihat," tambah Budianto.

Pada Rabu (7/4/2021) pagi, Budianto pun menerima kiriman poster digital terkait DPO terduga teroris yang bertuliskan Nouval. Namun, warga pun juga tak berani membagikan poster tersebut ke grup-grup lain.

"Banyak yang tanya ini apa warga kita. Warga juga ga berani share. Saya imbau aja jangan sebar info yang ga tahu kebenarannya pas pada tahu DPO," kata Budianto.

Ia pun tak banyak berkomentar kepada warga terkait penetapan Nouval ke dalam DPO Densus 88 Polri. Budianto pun masih menunggu komentar dari pihak keluarga.

"Ada niat baik untuk meluruskan apakah ini berita ini benar? nanya ke orangnya langsung (Nouval). Tapi saya pikir-pikir pasti sudah susah. Apa dia takut, atau apa saya no komen ya. Semalam itu saya mau konfirmasi apa ini fitnah atau hoaks. Warga juga takut hoaks apa bukan," tambah Budianto.

Akhirnya, Budianto mendapatkan konfirmasi terkait penetapan DPO terduga teroris lewat pemberitaan di media massa. Ia meminta warganya tak sembarangan untuk membagikan informasi yang belum terkonfirmasi.

Nouval diketahui sudah pindah ke daerah Pasar Minggu semenjak menikah. Namun, terkadang Nouval masih mampir ke daerah rumah masa kecilnya di Tanjung Barat.

"Tapi, sejak beliau nikah, saya enggak pernah komunikasi secara pribadi. Jarang ketemu. Paling kalau dia ke sini, dia cerita sama teman seangkatannya dia. Ya cuma segitu aja," ujar Budianto. 

Ia menambahkan, rumahnya saat ini dihuni oleh paman dan bibi Nouval. Pantauan Kompas.com pada Rabu (7/4/2021) sore, rumahnya masih tampak dihuni oleh saudara Nouval.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri memburu tiga orang terduga teroris dari pengembangan penangkapan terduga teroris sebelumnya. Densus 88 menetapkan ketiga orang terduga teroris itu masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.

Kompas.com menerima dokumen tiga DPO terduga teroris atas nama Arief Rahman Hakim (48), Nouval Farisi (36), dan Yusuf Iskandar alias Jerry (54).

"Benar, tiga DPO itu adalah DPO Densus 88 Polri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (7/4/2021).

Ramadhan mengatakan, para buron ini diketahui berdasarkan hasil pengembangan dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Jakarta.

"Nanti soal perannya kami update," ujar Ramadhan. Selain Nouval, ada terduga teroris yang diburu Densus 88 yaitu Arief Rahman Hakim yang tinggal di Petukangan Selatan, Pesanggrahan.

Terduga teroris lainnya, Yusuf Iskandar alias Jerry, tinggal di Jati Padang, Pasar Minggu.

Ketiga buron tersebut diduga melanggar ketentuan Pasal 15 jo Pasal 7 jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/08/13092371/penetapan-dpo-densus-88-warga-tanjung-barat-sempat-kira-fitnah-dan-hoaks

Terkini Lainnya

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan 'Drone' untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan "Drone" untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke