Salin Artikel

Pak Ogah Tewas Ditusuk di Rel Bandengan, Korban dan Pelaku Disebut Musuh Bebuyutan

Ia tewas ditusuk seorang lelaki berinisial A sekitar pukul 11.00 WIB.

Pelaku dan korban mengenal satu sama lain karena sama-sama bekerja sebagai 'pak ogah' di pintu rel kereta api.

Helmi, adik korban, menyatakan korban dan pelaku adalah musuh bebuyutan.

"Iya, musuh bebuyutan, dulu juga pernah ribut, sudah lama tapi," kata Helmi ketika ditemui, Kamis.

Masalah yang memicu perselisihan antara pelaku dan korban saat itu adalah pembagian hasil kerja sebagai 'pak ogah' di pintu rel.

Alasan itu juga yang mendasari pelaku menusuk korban hingga tewas.

"Tapi kalau dulu enggak sampai pukul-pukulan," kata Helmi.

Sebelumnya, seorang saksi mata bernama Pepeng menyatakan, peristiwa bermula saat pelaku dan korban tengah menghitung uang hasil menjaga pintu rel.

Namun, korban tak percaya dengan hitungan pelaku. Mereka pun terlibat cekcok.

"Tiba-tiba pelaku mukul korban dengan kursi, kemudian ditusuk di leher," ungkap Pepeng.

Korban kemudian tergeletak di tepi rel. Warga sekitar segera menolong korban dan membawanya ke rumah sakit.

Namun, nyawa korban sudah tidak dapat tertolong. Sementara itu, pelaku segera kabur dari lokasi kejadian.

Insiden ini dikonfirmasi oleh Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin.

"Benar, ada kejadian penusukan di lokasi tersebut, anggota saya sudah ke sana," kata Suparmin ketika dikonfirmasi.

Namun, kasus ini kini ditangani Polsek Penjaringan karena masuk ke dalam wilayah hukum Polsek Penjaringan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/15/20162301/pak-ogah-tewas-ditusuk-di-rel-bandengan-korban-dan-pelaku-disebut-musuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke