Salin Artikel

Antrean Warga Membeludak, Satpol PP Bubarkan Pembagian BLT UMKM di Kota Bogor

Akibatnya, warga terpaksa harus berdesak-desakan dan melanggar protokol kesehatan ketika menunggu pencairan bantuan uang dari pemerintah itu.

Kesemrawutan pembagian BLT UMKM di GOR Pajajaran itu disebabkan kurangnya informasi yang diterima oleh warga terkait jadwal pencairannya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Agustian Syah mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk membubarkan kerumunan atau antrean warga yang terjadi saat penyaluran bantuan.

Agus mengatakan, membeludaknya antrean warga penerima BLT UMKM di GOR Pajajaran karena kesalahan dari pihak Bank BRI selaku penyalur bantuan, yang menggabungkan antara daftar penerima dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

Seharusnya, kata Agus, kondisi tersebut tidak akan terjadi apabila pihak bank tidak menyatukan warga penerima bantuan dari wilayah Kabupaten Bogor.

"Kami minta untuk warga Kabupaten Bogor tempatnya jangan di sini, ini kan wilayah Kota Bogor. Mau enggak mau, supaya antrean bisa dipecah, tidak membeludak seperti ini," kata Agus saat dikonfirmasi.

Agus menambahkan, ada sekitar 1.000 warga yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor datang ke GOR Pajajaran untuk mencairkan bantuan uang sebesar RP 1,2 juta.

Bahkan, sambung Agus, ada beberapa warga yang telah datang sejak semalam agar tidak ketinggalan antrean pembagian bantuan uang tersebut.

Agus mengaku telah meminta penanggung jawab dari pihak Bank BRI untuk memecah lokasi pembagian bantuan agar tidak ada lagi antrean yang membeludak.

"Kuotanya kan terbatas, sehari itu hanya untuk 400 orang saja. Nah, ini yang datang lebih dari itu karena warga dari kota dan kabupaten dijadikan satu tempat," sebutnya.

Lebih lanjut, Satpol PP Kota Bogor akan terus mengawasi pembagian BLT UMKM tersebut yang direncanakan berlangsung sampai Jumat depan.

Jika pihak bank tidak mengindahkan permintaan untuk memecah lokasi penyaluran bantuan, maka Satgas Covid-19 Kota Bogor akan memberikan sanksi administratif.

"Ini pembagian bantuannya sudah dari hari Jumat lalu. Karena kuotanya terbatas, otomatis yang enggak kebagian menumpuk jadi satu di hari ini," bebernya.

"Kami sudah ingatkan jauh-jauh hari soal antrean ini loh, tapi tetap dilanggar. Hari Sabtu Minggu itu sampai ada warga yang udah nginep untuk nunggu antrean," pungkas Agus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/20/17171741/antrean-warga-membeludak-satpol-pp-bubarkan-pembagian-blt-umkm-di-kota

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke