Salin Artikel

Disebut Terlibat Baiat ISIS, Munarman dan Kuasa Hukum Ungkap Alasan Hadir di Makassar

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan petinggi FPI Munarman ditangkap sebagai tersangka atas dugaaan tindak pidana terorisme, tepatnya kegiatan baiat terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS/ISIS.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Selasa (27/4/2021).

”Jadi, terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan. Jadi, ada tiga hal tersebut," kata Ahmad.

Munarman ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di rumahnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Dia kemudian digiring ke Mapolda Metro Jaya.

Pada waktu bersamaan, Densus 88 Antiteror juga menggeledah di rumah Munarman serta bekas markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dari Petamburan, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa bahan-bahan peledak. Bahan yang ditemukan di antaranya botol-botol berisi serbuk dan cairan peledak TATP.

Menurut keterangan kepolisian, TATP adalah bahan kimia yang sangat mudah terbakar.

Pengakuan terduga teroris

Beberapa waktu lalu, sebuah video menjadi viral di media sosial yang berisi pengakuan terduga teroris bernama Ahmad Aulia.

Video tersebut diunggah akun Twitter @sahaL_AS pada Kamis (4/2/2021),

Dalam video tersebut, Ahmad mengaku ditangkap karena berbaiat kepada Dauratul Islam di Kota Makassar pada 2015.

Saat dibaiat, Aulia menyebut bahwa Munarman hadir di acara tersebut sebagai perwakilan pengurus FPI Pusat.

Berikut pernyataan lengkap Ahmad Aulia dalam video tersebut.

"Nama saya Ahmad Aulia. Tempat tanggal lahir saya saya Makassar, 10 Maret 1991.

Saya ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 di Kantor Polisi Polda Sulawesi Selatan.

Adapun saya ditahan atau ditangkap di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan karena saya berbaiat kepada Dauratul Islam.

Yang memimpin Dauratul Islam yaitu Abu Bakar saat deklarasi FPI mendukung Dauratul Islam pada Januari 2015.

Saya berbaiat saat itu bersama dengan 100 orang simpatisan dan laskar FPI di markas FPI Makassar, Jalan Sungai Limboto, Makassar.

Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI Pusat pada saat itu. Ustad Fauzan dan Ustad Basri yang memimpin Baiat saat itu.

Dan setelah baiat saya mengikuti taklim rutin FPI di jalan Sungai Limboto sebanyak 3 kali.

Yang mengisi acara pada saat itu atau taklim yaitu ustad Agus dan Abdurahman selaku pemimpin panglima FPI kota Makassar."

Bantahan Munarman

Saat menghadiri program "Mata Najwa" yang tayang pada 8 April 2021, Munarman membantah pengakuan terduga teroris tersebut.

Dia menegaskan, kehadirannya di Sekretariat FPI Makassar pada 2015 adalah sebagai tamu undangan untuk mengisi acara seminar.

"Di Makassar itu ada 2 peristiwa. Saya diundang pengurus FPI Makassar dalam acara seminar di Sekretariat FPI Makassar. Di situ tidak ada baiat," ucap Munarman.

"Ketika saya hadir di situ, karena materi saya menarik, menceritakan tentang geostrategi, geopolitik global, bagaimana Amerika dengan dokumen RAND Corporation melakukan counter-terrorism," sambungnya.

Diterangkan Munarman, materi yang ia sampaikan itu bertujuan agar para anggota FPI yang hadir untuk tidak terjebak terhadap sejumlah situs garis keras yang terindikasi memuat paham radikal.

"Saya ingatkan, di FPI Makassar, hati-hati jangan terjebak dengan website garis keras karena ini buatan intelijen. Saya baca dokumen, bukan mengarang-ngarang," katanya lagi.

Munarman mengaku diajak lagi untuk menghadiri kegiatan di lokasi yang sama di hari berikutnya.

Dia mengaku tidak tahu bahwa di hari berikutnya ada kegiatan pembaitan.

"Karena tiket (pesawat) saya itu besok siangnya, mereka menawarkan besoknya masih ada (acara) lagi katanya. Ikutlah saya di situ. Saya kira itu sama, tidak tahunya ada (baiat) itu. Saya tidak tahu," lanjutnya.

Penjelasan eks kuasa hukum FPI

Sementara itu, mantan kuasa hukum FPI Aziz Yanuar menegaskan, Munarman hanya memberikan ceramah biasa ketika menghadiri kegiatan seperti di Makassar pada 2015.

"Sudah klarifikasi beberapa kali terkait kabar di media bahwa memang terkait baiat, beliau hanya memberikan ceramah," kata Aziz dalam tayangan Kompas TV, Selasa (27/4/2021).

Munarman, menurut Aziz, justru mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak pada aksi terorisme dalam setiap ceramahnya.

"Justru isinya ceramah itu tidak mudah terjebak dalam upaya-upaya yang memang memancing untuk melakukan teror. Beliau menolak tegas prilaku atau tindakan-tindakan terorisme," sambungnya.

Karena itu, penangkapan Munarman dengan dugaan kasus terorisme disebut Aziz adalah sebuah fitnah dari kepolisian.

"Kalau tuduhannya terkait terorisme, menurut kami itu terlalu prematur. Kami menduga itu bentuk fitnah," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/28/10561261/disebut-terlibat-baiat-isis-munarman-dan-kuasa-hukum-ungkap-alasan-hadir

Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke