JAKARTA, KOMPAS.com - Petamburan kembali menjadi sorotan ketika salah satu mantan petinggi ormas Front Pembela Islam (FPI), Munarman, ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Munarman ditangkap di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Selasa (27/4/2021) atas dugaan keterlibatannya dalam pembaiatan anggota ISIS di UIN Jakarta, Medan, dan Makassar.
Ia juga disebut berperan dalam mendirikan jaringan teror JAD dan ISIS di Indonesia.
Pasca penangkapannya pada Selasa sore, polisi langsung bergerak ke bekas kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Di sana, petugas mendapatkan sejumlah alat bukti terkait aksi terorisme, yakni serbuk dan cairan kimia yang menjadi komponen bahan peledak.
Saat dikonfirmasi mengenai penangkapan Munarman, Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa sedang dilakukan penggeledahan di Petamburan.
"Rekan-rekan tahu kan Petamburan," ujarnya, merujuk pada kawasan di mana markas FPI berdiri.
Selain itu, Petamburan yang terletak di kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini juga merupakan tempat di mana pendiri FPI, Rizieq Shihab, lahir dan tumbuh besar.
Pria yang lahir pada 24 Agustus 1965 dari pasangan Habib Hussein bin Muhammad Shihab dan Syarifah Sidah Alatas ini menghabiskan masa kecilnya di kawasan tersebut.
Rizieq bersekolah di SDN 1 Petamburan dan lulus pada tahun 1975. Ia kemudian melanjutkan studinya ke SMP 40 Pejompongan, Jakarta Pusat.
Namun, karena jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan terlalu jauh, Rizieq kemudian dipindahkan ke sekolah yang relatif dekat dengan tempat tinggalnya, yakni SMP Kristen Bethel Petamburan.
Sejarah Petamburan
Menurut Dosen Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) Lilie Suratminto, nama Petamburan berasal dari kata "tambur".
Tambur sendiri merupakan alat musik pukul berbentuk bundar. Instrumen ini sangat penting bagi pemerintah kolonial Belanda.
Pada zaman dahulu, ketika Indonesia masih dijajah, tambur digunakan saat parade baris berbaris serdadu Kompeni.
Alat musik ini juga digunakan untuk mengiring jenazah orang Eropa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Penabuh tambur menjadi profesi yang digaji oleh Kompeni, tulis Lilie dalam jurnalnya yang berjudul Nama-nama Tempat di Jakarta dan Kaitannya dengan Masa Kolonial.
Alkisah, kata Lilie, dahulu ketika rumah masih jarang, ada seorang penabuh tambur yang wafat di daerah Petamburan.
Ia kemudian dimakamkan di bawah pohon jati.
"Terciptalah nama Jati Petamburan yang sekarang disingkat dengan nama Petamburan," pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/28/16391991/asal-usul-petamburan-yang-lekat-dengan-rizieq-shihab-dan-fpi