Salin Artikel

Jam Operasional KRL Dibatasi, Warga Siasati Waktu Belanja di Tanah Abang agar Tetap Bisa Naik Kereta

Meski mulai hari ini ada pembatasan jam operasional KRL yang berhenti di Stasiun Tanah Abang, hal itu tak menyurutkan niat warga untuk berbelanja.

Warga justru menyesuaikan waktu belanjanya agar tetap bisa menggunakan KRL.

Pantauan Kompas.com di Stasiun Tanah Abang pukul 13.45 WIB, cukup banyak calon penumpang yang hendak berangkat membawa barang belanjaan.

Mereka pun mengakui baru saja berbelanja di Pasar Tanah Abang.

Nanik (40) misalnya. Warga asal Rangkas Bitung ini awalnya mengaku tidak tahu bahwa KRL tak lagi berhenti dan melayani naik turun penumpang di stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB.

Ia baru mengetahui hal itu setelah naik KRL dari Stasiun Parung Panjang ke Stasiun Tanah Abang pagi tadi.

"Pas di dalam kereta diumumin," kata Nanik.

Nanik yang berbelanja baju di Pasar Tanah Abang untuk dijual lagi ini pun akhirnya mempercepat waktu belanjanya.

Ia bersama anaknya semula berniat belanja hingga sore di Pasar Tanah Abang.

Namun, ia mempersingkat waktu belanja sehingga sudah selesai pukul 13.30 WIB.

"Tadi habis selesai belanja langsung buru-buru ke sini," kata Nanik yang ditemui Kompas.com di peron Stasiun Tanah Abang.

Sementara itu, Farizky (28) mengaku sudah mengetahui sejak awal bahwa KRL tidak melayani turun dan naik penumpang di Stasiun Tanah Abang pukul 15.00-19.00 WIB.

Oleh karena itu, Farizky sengaja berangkat lebih pagi.

"Tadi berangkat pagi-pagi jam 08.00 biar siang sudah selesai (belanja)," kata warga Parung Panjang ini.

Farizky mengatakan, saat ia berbelanja, suasana Pasar Tanah Abang cukup ramai, tetapi tidak sampai berdesak-desakan.

Ia pun mengaku tidak terlalu khawatir akan tertular Covid-19.

"Yang penting kan pakai masker," ujarnya.

Farizky mengaku berbelanja ke Pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian untuk keperluan Lebaran. Ia berangkat bersama kakak dan sepupunya.

"Memang sudah tiap tahun kami kalau belanja baju Lebaran ya ke Pasar Tanah Abang, soalnya harganya murah, modelnya juga banyak," kata dia.

Meski masih banyak warga yang berbelanja dan menggunakan KRL, situasi stasiun dan gerbong kereta tidak terlalu padat.

Situasi ini berbeda dengan keadaan sebelum pembatasan di mana sempat terjadi penumpukan penumpang di stasiun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/03/14224331/jam-operasional-krl-dibatasi-warga-siasati-waktu-belanja-di-tanah-abang

Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke