Pantauan Kompas.com pukul 13.05 WIB, banyak calon penumpang yang membawa tas berukuran besar, baik dalam bentuk koper, tas punggung, maupun tas jinjing.
Ada juga yang membawa kardus-kardus.
Banyaknya calon penumpang yang berdatangan menimbulkan sedikit antrean di loket pencetakan tiket.
Antrean yang lebih panjang terjadi di barisan pelayanan tes Covid-19, berupa tes antigen dan tes GeNose C19.
Antrean untuk tes GeNose dan tes antigen dibuat terpisah.
Banyak calon penumpang lebih memilih tes GeNose karena harganya yang lebih murah, yakni hanya Rp 35.000, dibandingkan tes antigen seharga Rp 85.000.
Akibatnya, antrean untuk pelayanan tes GeNose pun lebih panjang. Antrean calon penumpang tetap mengular meski sudah dibuat zig-zag.
Petugas tampak mengawasi antrean calon penumpang. Sesekali petugas menegur penumpang yang tak menjaga jarak.
"Jaga jarak 1 meter ya, Ibu, ini kan sudah ada tandanya," ujar salah seorang petugas.
Salah satu calon penumpang, Ayu (24), mengaku harus mengantre sekitar 40 menit untuk tes GeNose.
Namun, ia lega karena hasilnya negatif dan ia pun bisa memenuhi syarat untuk menempuh perjalanan dengan kereta api.
"Lumayan lama tadi antrenya. Untung saya datangnya enggak mepet. Jadwal berangkat masih sore," kata Ayu.
Ayu mengakui bahwa ia hendak mudik ke kampung halamannya di Purwokerto. Ia sengaja pulang sebelum memasuki masa larangan mudik pada 6-17 Mei.
"Kan larangan mudik baru mulai di tanggal 6, jadi sekarang masih boleh dong," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/04/13422631/warga-curi-start-mudik-antrean-tes-genose-mengular-di-stasiun-senen
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan