Salin Artikel

Larangan Mudik, Pendapatan Penyedia Jasa Penukaran Uang Anjlok

Pendapatan mereka menurun drastis menjelang Lebaran.

Jelita (50), salah satunya. Ia biasanya mangkal di Terminal Kalideres, Jakarta, menawarkan penukaran pecahan uang baru.

"Ini profesilah, sudah sehari-hari dikerjakan," kata Jelita saat ditemui di Terminal Kalideres, Rabu (5/5/2021).

Hari itu, Jelita tengah membawa tumpukan pecahan uang Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.

Ia berkeliling Terminal Kalideres, menawarkan penukaran uang baru kepada para calon penumpang.

Jelita mendapat keuntungan Rp 10.000 setiap penukaran segepok uang.

"Kalau mau nukar Rp 100.000, bayarnya Rp 110.000, kalau mau tukar Rp 200.000, bayarnya Rp 210.000, ya ditambah Rp 10.000 aja," ujar Jelita.

Momen jelang Idul Fitri paling ditunggu Jelita dan rekan-rekan seprofesinya. Biasanya, Terminal Kalideres ramai penumpang yang hendak pulang kampung.

Lembaran-lembaran uang baru biasanya akan dibagikan ke sanak saudara di kampung.

Lebaran tahun lalu, Jelita tak menawarkan jasa tukar duit baru. Pasalnya, Terminal Kalideres saat itu tidak diperbolehkan beroperasi.

Jadi, periode Lebaran tahun ini yang diandalkan Jelita untuk mendapat penghasilan lebih.

Namun, tak sesuai harapan, pendapatan Jelita menjelang Hari Raya Idul Fitri drastis anjlok.

"Nurun banget jauh, liat aja ini penumpang pada sedikit," kata Jelita.

Jelita mengaku sebelum pandemi Covid-19, ia dapat meraup omzet Rp 2 juta per harinya. Sementara saat ini, pendapatannya tak sampai Rp 50.000 per hari.

Ia mesti berbagi keuntungan dengan rekannya yang menyediakan lembaran uang baru.

"Fifty-fifty itu sama yang ngurus di sini, makanya pusing ini sedikit dapatnya," kata Jelita.

Mulai Kamis ini, warga dilarang mudik Lebaran. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa bepergian ke luar kota.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/06/05050081/larangan-mudik-pendapatan-penyedia-jasa-penukaran-uang-anjlok

Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke