Pemuda itu bernama Trio Fauqi Virdaus (22) yang disuntik vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021).
Berdasarkan penuturan keluarga, Trio disuntik vaksin di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Keesokan harinya, Kamis (6/5/2021), Trio mengembuskan napas terakhir setelah mengalami sakit.
Kronologi
Awalnya, pada Rabu sore, Trio pulang ke rumah selepas kerja.
"Sekitar pukul 16.00 WIB atau 16.30 WIB, adik saya pulang ke rumah, seperti biasa pulang kerjalah," tutur sang kakak, Viki, Senin (10/5/2021).
Namun, Trio mengeluh sakit dan menceritakan kepada keluarganya bahwa ia baru saja disuntik vaksin.
"Badannya tidak enak. Biasalah ya meriang, demam, terus yang mengejutkan itu sakit kepala yang luar biasa. Sakit kepala yang enggak biasa dia rasakan," lanjut Viki.
Ibu Trio sempat menawarkan obat analgesik, tetapi Trio menolak lantaran takut.
"Pagi (keesokan) harinya, dia bangun, sahur, dan minta dibuatkan teh. Dia berinteraksi dengan keluarga, bahwa kepalanya makin sakit," ujar Viki.
Trio sempat meminta adiknya untuk memijat. Namun, demamnya semakin tinggi.
"Sampai dia mengalami shock. Kemudian dia langsung jatuh dan dibawa ke rumah sakit," kata Viki.
Mengetahui bahwa Trio baru saja divaksin, pihak rumah sakit sempat menyarankan keluarga agar membawa Trio ke rumah sakit yang lebih besar.
"Tetapi, dengan kondisi itu tidak memungkinkan, sudah panik," tutur Viki.
Akhirnya, ada dokter yang memeriksa denyut nadi dan mata Trio.
"Ditempel alat dan dinyatakan adik saya sudah meninggal dunia. Tepatnya pukul 12.30 WIB, hari Kamis," kata Viki.
Viki mengatakan, Trio tampak bugar dan sehat, satu minggu sebelum disuntik vaksin.
"Jangankan seminggu sebelum vaksin, dua bulan sebelumnya juga sehat walafiat," kata Viki.
Viki menyebutkan, Trio juga tidak memiliki penyakit bawaan.
"Saya tegaskan tidak ada. Kalau luka fisik ada pas kecil kesiram air teh di kulit," ujar Viki.
"Riwayat penyakit paling flu, radang tenggorokan, paling parah gejala tipus," lanjutnya.
Kendati demikian, Viki mengakui, Trio terkadang sering pulang malam karena pekerjaan.
"Karena dia pekerja lapangan, terkadang dia pulang malam. Oleh sebab itu, saya menanyakan, sebelum divaksin, apa tidak dicek dulu tekanan darahnya?" tanya Viki.
"Kalau alasannya kecapekan ya, atau kurang tidur ya," imbuh dia.
Berharap diusut tuntas
Viki berharap kepada pihak berwenang bisa mengusut tuntas kematian adiknya.
Kasus ini, kata Viki, sudah dilaporkan ke Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) sejak Kamis (6/5/2021).
Namun, Viki menyebutkan, respons Komnas KIPI masih nihil.
"Kalau kami enggak telepon, mereka enggak ada. Respons mereka nihil," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga angkat bicara terkait kejadian ini. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono.
"Saya sudah berkoordinasi tadi siang, kami sampaikan kepada Pak Wakil Menteri Kesehatan bahwa kejadian ini perlu menjadi perhatian amat serius," ucap Anies saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Anies mengatakan, kasus tersebut perlu perhatian serius lantaran saat ini pemerintah sedang membangun kepercayaan masyarakat agar mau menerima vaksin.
Dia berujar, beberapa negara Eropa memang membatasi usia untuk penerima vaksinasi AstraZeneca.
"Diutamakan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun bahkan ada yang di atas 60 tahun," ucap Anies.
Anies juga menyampaikan pesan kepada Kemenkes agar membuat tambahan ketentuan screening untuk mencegah terjadinya risiko fatal akibat efek samping vaksin AstraZeneca.
"Karena kita ketahui laporannya ada risiko pembekuan, kalau dilakukan vaksinasi pada orang-orang yang berusia relatif muda," ucap Anies.
Keputusan akan melanjutkan vaksinasi atau menghentikan sementara akan diputuskan oleh Kementerian Kesehatan.
Penyebab pasti kematian Trio, kata Anies, masih dalam penelitian.
"Tapi dari peristiwa ini kita harus memiliki kesimpulan dan harapannya memiliki arah kebijakan seperti apa," ucap Anies.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 akan terus dijalankan sampai dengan keputusan dari Kementerian Kesehatan terkait kasus tersebut diberikan.
"Sampai dengan sekarang belum ada perubahan arah kebijakan, gitu," ucap Anies.
Di sisi lain, dosis vaksin AstraZeneca terus berdatangan ke Indonesia.
Terbaru, sebanyak 1.389.600 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (8/5/2021) pagi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dengan penambahan tersebut, ada 6.410.500 dosis vaksin jadi AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia.
Komentar Komnas KIPI
Komnas KIPI belum bisa mengaitkan meninggalnya Trio adalah terkait vaksinasi.
Menurut Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, pihaknya belum mendapatkan bukti yang cukup mengenai kasus tersebut.
“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi," kata Hindra, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin.
Oleh karena itu, investigasi masih terus dilakukan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/11/06340781/kejadian-pertama-di-jakarta-pasca-vaksinasi-astrazeneca-pemuda-meninggal