Anies mengumpulkan 239 PNS tersebut di lapangan upacara Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (10/5/2021), pukul 11.30 WIB.
"Malu sesungguhnya kita. Saya ingin sampaikan di sini, kita malu sesungguhnya. Malu, kenapa ada instruksi tidak dilaksanakan," kata Anies dalam pidato di hadapan 239 anak buahnya.
Adapun instruksi yang dimaksud Anies merupakan seleksi jabatan terbuka yang diturunkan melalui pengumuman Sekretariat Daerah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Berikut 17 jabatan yang dilelang dalam instruksi tersebut:
1. Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah.
2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
3. Kepala Badan Pendapatan Daerah.
4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
5. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian.
6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
7. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
8. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
9. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
10. Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda.
11. Kepala Biro Pemerintahan Setda.
12. Wakil Kepala Badan Pendapatan Daerah.
13. Wakil Kepala Dinas Kesehatan.
14. Wakil Kepala Dinas Pendidikan.
15. Wakil Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
16. Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur.
17. Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara.
Alasan kemarahan Anies
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtya mengatakan, marahnya Gubernur Anies bukan karena tidak ada yang mendaftar seleksi terbuka itu.
Sesuai dokumen Pengumuman Sekretaris Daerah Nomor 3 Tahun 2021 bahwa ada 185 peserta yang lolos seleksi pendaftaran lelang jabatan.
Menurut Maria, Anies marah karena masih ada ratusan orang yang layak ikut seleksi, namun tidak mengikuti seleksi.
Padahal itu adalah salah satu instruksi yang harus dilaksanakan.
"Jadi kalau ada instruksi diwajibkan, semestinya yang memenuhi syarat wajib mendaftar," kata Maria.
Terkait alasan mengapa ada banyak PNS yang tidak mendaftar, Maria mengatakan, setiap individu bisa memiliki alasan masing-masing.
"Kalau alasannya kenapa mereka tidak mendaftar, yang paling tahu mereka. Jadi harus ditanya kepada PNS yang tidak mendaftar," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/11/11384671/daftar-17-jabatan-yang-dilelang-pemprov-dki-dan-alasan-di-balik-kemarahan