BEKASI, KOMPAS.com - Korban pemerkosaan oleh maling di Bekasi Barat, Jawa Barat, AS (15), disebut mengalami trauma berat pada saat ini.
"Dia tidak pernah tahu pelaku seperti apa. Dia hanya merasakan tangannya dipegang, dan tidak paham seperti apa wujud dan wajahnya," kata Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak Dinas PPPA Kota Bekasi, Mini, kepada wartawan pada Selasa (18/5/2021).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/5/2021) lalu.
Korban sedang tertidur usai bermain ponsel sendirian pada waktu subuh, ketika maling tiba-tiba merangsek ke rumahnya lewat lubang exhaust fan.
Maling itu kemudian menyekapnya dari belakang menggunakan boneka yang dipakai korban sebagai bantal.
Tak hanya itu, pelaku juga mengancam membunuhnya jika berteriak atau menengok ke arahnya, sebelum akhirnya memperkosa korban.
"Jadi pasti, tentu, itu sangat syok yang mendalam," kata Mini.
Menurut dia, akibat peristiwa itu, korban masih terbayang di benaknya. Bahkan, korban disebut jadi was-was dengan orang asing dan tidak mau keluar dari rumah. Untuk tidur pun, korban masih merasa takut.
Psikolog yang mendampingi korban, Nur Hidayah, menyebut bahwa trauma berangsur reda namun tetap masih cukup berat. Dari skala 1-10, trauma korban ditaksir mencapai angka 9, lalu kini berangsur menuju angka 7.
"Tadi sudah bisa tidur meski masih harus ditemani oleh ibunya," kata Nur Hidayah, Selasa siang.
"Anak ini masih sangat trauma. Bahkan untuk tidur sendiri pun korban ini masih ketakutan, khawatir karena pelaku utama belum ditangkap," timpal pengacara korban, Eric Barus, dalam kesempatan yang sama, Selasa siang.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sudah menangkap dua pelaku berinisial RP (28) dan AH (35). Sedangkan RTS (26) yang menjadi pelaku utama masih dalam status buron.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/18/15140421/korban-pemerkosaan-maling-di-bekasi-alami-trauma-berat-sampai-takut-tidur