Arifin mengatakan, Pemprov DKI penting untuk bersiaga setelah muncul kasus di RT 3 RW 3 Cilangkap, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur yang menularkan 104 orang.
"Kewaspadaan dan kesiagaan jajaran Dinas Kesehatan diperlukan, mengingat di masyarakat mungkin masih akan ada kegiatan pertemuan dalam rangkaian Lebaran maupun kunjungan-kunjungan yang dilakukan ke tempat wisata di musim liburan ini," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021).
Arifin mengatakan, potensi lonjakan kasus tidak hanya berasal dari kegiatan kunjungan silaturahim saat libur Lebaran saja.
Menurut dia, potensi penyebaran Covid-19 dari orang-orang yang kembali ke Jakarta setelah mudik perlu menjadi perhatian.
"Peningkatan (kasus) ini terutama berpotensi terjadi dari kegiatan yang dilakukan warga masyarakat di masa libur Lebaran lalu maupun dari warga yang baru datang dari berpergian ataupun mudik," ucap Arifin.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI ini juga menekankan agar Pemprov DKI memiliki pendekatan yang lebih persuasif agar setiap warga yang baru datang dari luar daerah mau dilakukan tes Covid-19 dan karantina setelah bepergian.
Dengan demikian risiko penularan Covid-19 bisa diminimalkan.
Arifin juga meminta masyarakat ikut ambil bagian dalam pencegahan transmisi lokal Covid-19.
"Dalam situasi seperti ini, semua harus saling bantu dan saling mendukung warga yang harus menjalani isolasi secara bersama-sama dalam satu RT. Saat yang sama, masyarakat harus semakin waspada dan menahan diri untuk melalukan kegiatan yang bisa berpotensi menimbulkan penularan Covid-19," kata Arifin.
Diketahui klaster permukiman pascalibur Lebaran pertama kali ditemukan di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap.
Data terakhir klaster di Cilangkap menularkan 104 orang di RT tersebut
Sedangkan klaster kedua muncul di RT 004 RW 002 Kelurahan Serengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Klaster tersebut menularkan 13 orang.
Ketua RW 03 Cilangkap sebelumnya menjelaskan, tidak banyak warganya yang mudik. Namun, setelah Lebaran, warga mengadakan pertemuan bersama.
"Warga setelah Lebaran ini mengadakan pertemuan, makan ketupat bersama," kata Rosiadi, Senin (24/5/2021), lewat rekaman suara yang diterima Kompas.com.
"Memang itu namanya keponakan, namanya kakak-adik, menantu, seperti itu," lanjut Rosiadi.
Rosiadi menambahkan, ada salah satu warga yang sakit dan minta pertolongan.
"Kemudian kami cek, ternyata dia positif (Covid-19). Lalu kami kembangkan semua ya, itu banyak positif," ujar Rosiadi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/25/19281581/muncul-klaster-covid-19-di-pemukiman-pemprov-dki-diminta-siaga