BOGOR, KOMPAS.com - Kota Bogor pada Selasa (1/6/2021) melaksanakan vaksinasi untuk orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Vaksinasi kepada ODGJ ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia, dan Bogor dijadikan kota percontohan. Diharapkan kota lainnya di seluruh Indonesia akan mengikuti kegiatan serupa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, banyak ODGJ mempunyai penyakit penyerta.
Namun, mereka dengan keterbelakangannya tidak bisa menceritakan langsung kondisi tersebut sehingga perlu perhatian khusus.
"Teman-teman ODGJ juga harus mendapat perhatian dan atensi. Oleh karena itu, langkah ini untuk memberikan prioritas vaksinasi kepada ODGJ," ujar Budi saat menyaksikan kegiatan vaksinasi tersebut du Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor.
Perlu persetujuan keluarga
Direktur Utama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Fidiansjah, menuturkan, 34 orang menerima vaksinasi dari total sasaran 100 orang.
ODGJ yang menerima vaksin sudah melalui persetujuan pihak keluarga dan proses pemeriksaan kesehatan. Mereka yang lolos fase rehabilitasi dan dinyatakan stabil boleh menerima vaksin.
”Masih ada beberapa yang perlu persetujuan keluarga. Jadi, memang perlu penanganan khusus. Mereka harus dalam kondisi tenang dan stabil,” kata Fidiansjah, dilansir dari Kompas.id.
Fidiansjah mengatakan, vaksinasi untuk ODGJ tidak berhenti hari itu saja. Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah mendaftar 1.000 sasaran penerima vaksin untuk ODGJ.
Sasaran penerima vaksin tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga yang berstatus rawat jalan.
Vaksinasi masih jauh dari target sasaran
Budi melanjutkan, selain prioritas vaksinasi ODGJ, Jabodetabek menjadi target percepatan sasaran vaksinasi.
Khusus Kota Bogor, suplai vaksinasi saat ini masih jauh dari target sasaran.
”Di DKI Jakarta itu sudah 40 persen cakupan vaksinasi dari total target. Bogor vaksinnya masih jauh. Oleh karena itu, kami akan memberikan vaksin di Kota Bogor supaya lebih banyak menerima dan cakupan targetnya tinggi. Bogor tidak bisa dilihat sebagai satu daerah yang berbeda, ini satu kluster di Jabodetabek,” tutur Budi.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, target penerima vaksin di Kota Bogor mencapai 800.000 orang.
Saat ini warga yang sudah menerima vaksin sebanyak 150.000 orang.
Rendahnya target cakupan penerima vaksin membuat Pemkot Bogor meminta Kemenkes mengalokasikan vaksin tambahan untuk warga Bogor.
Menurut Bima, ada kelemahan distribusi vaksin ke sejumlah daerah.
Bantuan vaksin dari pemerintah pusat harus dikirim ke Kota Bandung terlebih dahulu. Setelah itu baru didistribusikan ke sejumlah kota dengan jatah dosis yang sama.
”Rantai distribusi vaksin harus dipotong. Jadi tidak ke Bandung dulu lalu dikirim ke Bogor. Itu lama. Pak Menteri sudah minta dievaluasi dan menginstruksikan menambah jatah vaksin di Kota Bogor," ujar Bima.
"Ini juga sesuai arahan Presiden. Beliau menekankan Jabodetabek menjadi prioritas utama karena Bogor sebagai daerah penyangga Jakarta sehingga rawan,” imbuhnya. (Kompas.id/ Aguido Adri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Orang dengan Gangguan Jiwa Jadi Penerima Vaksin Prioritas".
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/02/08220981/bogor-jadi-kota-percontohan-pelaksanaan-vaksinasi-covid-19-untuk-odgj
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.