Peningkatan kasus aktif menembus angka 3.365 kasus, disebabkan oleh kembalinya masyarakat berkegiatan pasca-libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Per tanggal 31 Mei 2021 kasus aktif di Jakarta sebesar 10.658, bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).
Widyastuti mengatakan, meski kasus aktif Covid-19 melonjak, lonjakan tersebut tidak separah tahun lalu yang bisa mencapai 30.000-an kasus aktif.
Dia mengatakan, angka lonjakan bisa ditekan berkat kerja keras petugas tracing di lapangan untuk melakukan deteksi dini.
"Terutama (mendeteksi) mereka yang selesai dari bepergian pada libur Lebaran yang lalu," ujar Widyastuti.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, Widyastuti berujar, Pemprov DKI juga menyiapkan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU untuk menghadapi lonjakan kasus yang mungkin masih akan berlangsung.
"Pemprov DKI telah belajar dan lebih siap, terutama untuk melakukan treatment, seperti penyediaan tempat tidur isolasi mandiri yang langsung disiapkan untuk mereka yang terpapar Covid-19," ucap dia.
Per 31 Mei lalu, Dinkes sudah menyiapkan tempat tidur isolasi sebanyak 6.621 dan baru terisi sebanyak 33 persen, sedangkan tempat tidur ICU disiapkan 1.014 tempat tidur dan baru terisi 36 persen.
"Ini yang berbeda dari tahun lalu, di mana meskipun terjadi lonjakan kasus, bed occupancy rate kami di bawah 50 persen. Namun, kita tetap waspada untuk lonjakan kasus yang lebih parah," ucap Widyastuti.
Kondisi ini juga yang menjadi dasar Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro untuk dua pekan ke depan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/02/08524951/covid-19-di-jakarta-melonjak-ada-tambahan-3365-kasus-aktif-dalam-2-minggu