Salin Artikel

Soal Peleton Road Bike Vs Pemotor, Ketua B2W Sebut Ada 2 Pasal yang Dilanggar

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah foto perseteruan antara pemotor dengan peleton road bike belum lama ini menjadi perbincangan publik di media sosial.

Saat itu, peleton RB memakai sebagian jalur kendaraan bermotor di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, hingga membuat pemotor dengan pelat nomor AA kesal.

Jari tengah kemudian diarahkan kepada peleton RB. Foto peristiwa tersebut lalu viral di medsos.

Ketua Komunitas Bike 2 Work Poetoet Soerdjanto mengaku menyayangkan kejadian tersebut.

"Yang pertama tentu sangat disayangkan kejadian tersebut. Rasanya kok enggak elok saja gitu kan bahwa jalan raya ini sesungguhnya milik bersama," kata Poetoet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/5/2021).

Menurut Poetoet, para pengguna sepeda melanggar dua pasal dalam UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur soal sepeda.

"Jadi ada dua pasal sebetulnya yang dilanggar teman-teman pengguna sepeda tersebut. Dari foto yang beredar ya, karena saya tidak di lapangan, pada teman-teman pesepeda ini mohon maaf, sudah menyalahi undang-undang tersebut," kata Poetoet. 

"Khususnya di Pasal 108 yang menyebutkan penempatan posisi kendaraan yang kita gunakan saat di jalan raya. Nah sepeda itu seyogianya ada di samping paling kiri," sambungnya.

Selain itu, Poetoet juga menyebut para pengguna sepeda melanggar Pasal 122 Ayat 1 (c) bahwa kendaraan tidak bermotor dilarang menggunakan jalur kendaraan bermotor jika telah disediakan jalur khusus kendaraan tidak bermotor.

"Nampak sepintas rasanya ada jalur sepeda, nah ketika ada jalur sepeda selain ada Pasal 108, maka teman-teman pesepeda juga menyalahi aturan khususnya di Pasal 122," ujarnya.

Poetoet berpendapat, sebagian besar pengguna sepeda sudah mengetahui aturan dalam menggunakan jalan raya saat bersepeda.

Namun, yang menjadi persoalan adalah para pengguna jalan raya yang tidak disiplin menjalankan aturan tersebut.

"Artinya pelanggaran itu mungkin dilakukan oleh siapapun, bukan berarti tidak tahu aturan, saya yakin tahu, namun banyak yang abai terhadap peraturan itu," ujar Poetoet.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/02/11395841/soal-peleton-road-bike-vs-pemotor-ketua-b2w-sebut-ada-2-pasal-yang

Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke