JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja outsourcing dan pedagang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) mitra di Giant mengaku pasrah dengan karier ke depannya. Mereka mengaku masih menanti kejelasan karier mereka jika gerai milik Hero Group tersebut tutup.
Adapun dalam operasionalnya, sebuah gerai Giant tidak hanya dioperasikan oleh pegawai Giant saja, melainkan juga ada berbagai pekerja mitra dari perusahaan outsourcing seperti bagian keamaan, kebersihan, engineering, dan lainnya. Selain itu, Giant juga memiliki mitra pemasok barang hingga tenant UMKM yang membuka gerai-gerai di lingkungan Giant.
Meski berada di kapal yang sama, pekerja mitra tersebut belum tentu memiliki nasib yang sama dengan pegawai Giant. Sementara, dilaporkan pegawai Giant sudah dijanjikan akan mendapatkan pesangon meski harus diberhentikan.
Keadaan ini disampaikan pekerja outsourcing yang sudah bekerja di Giant sejak 2014.
"Masih belum ada kabar sampai sekarang. Belum ada kejelasan juga apakah kami mendapat pasangon seperti pegawai atau tidak, tergantung bagaimana kebijakan pihak Giant juga," ujar A, salah satu pekerja outsourcing yang enggan disebutkan nama aslinya, Rabu (2/6/2021).
Pekerja outsourcing lainnya, B, memperkirakan nasib mereka juga akan sama dengan pegawai lain.
"Ada kemungkinannya kami tetap bertahan lalu dipindahkan di tempat bekerja lain, ada kemungkinan juga kami diberhentikan. Tapi melihat banyaknya orang yang akan lepas dari Giant, sepertinya akan sulit mencarikan kami tempat, " lanjut Budi saat ditemui di salah satu gerai Giant.
Selain keduanya, salah satu pedagang UMKM mitra juga mengaku terkena imbas tutupnya Giant. Mawar, yang enggan disebutkan nama aslinya ini juga mengaku masih menanti kejelasan dari pemilik dagangannya.
"Sampai hari ini, masih belum jelas nasibnya bagaimana. Tapi bos saya bilang lanjutin kerja saja seperti biasa. Mungkin bos lagi mencari cara supaya kami tidak ikut tutup," ujar pedagang yang sudah bekerja sejak 2017 tersebut, Rabu (2/6/2021).
Mencari pekerjaan baru
Menyikapi badai yang akan datang, para pekerja mitra tersebut mengaku sudah mulai mempersiapkan kemungkinan terburuknya.
"Saya masih menunggu kabar dari bos, tapi dari kemarin saya sudah mulai cari-cari pekerjaan. Berharapnya sih tetap jangan sampai kami ikut tutup. Pindah ke lokasi lain tidak apa-apa, " ungkap M.
Sementara itu, dua pekerja outsourcing mengaku masih setia menunggu kabar dari perusahaannya, jika sudah jelas baru akan mulai mencari pekerjaan lain.
"Menunggu dulu, takutnya nanti saya mencari pekerjaan lain, bagaimana kalau ternyata masih rezeki kerja di sini meski beda lokasi? Jadi saya menunggu dulu saja, sambil berdoa, " ungkap A.
Meski demikian, keduanya mengaku siap untuk beralih profesi daripada menganggur.
"Kalau harus berhenti nanti, paling cari pekerjaan lain, belum tau apa, mungkin berdagang kalau ada modalnya," kata B.
Sebelumnya, Hero Group mengumumkan akan menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Hal ini disampaikan Head of Corporate & Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto kepada Kompas.com pada Selasa (25/5/2021).
Sementara itu, dikutip Kompas.com, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui siaran pers, Selasa (1/6/2021), mengharuskan pemerintah turut bertanggungjawab dan membantu pemenuhan hak-hak buruh Giant yang ter-PHK, termasuk hak-hak buruh pelaku usaha UMKM. (MIT)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/02/19582751/kena-imbas-penutupan-nasib-pekerja-outsourcing-di-giant-belum-jelas
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan