Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tetap menghargai keinginan Mendikbud, namun kasus Covid-19 di Jakarta juga tidak bisa diabaikan.
"Kami menghargai keinginan Pak Menteri. Namun demikian, Pemprov harus melakukan penelitian pengkajian sekalipun dimungkinkan regulasinya, kita harus lihat fakta data," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Dia mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat.
Peningkatan terjadi akibat dari arus balik pasca mudik lebaran Idul Fitri dan klaster silaturahmi lebaran yang terjadi.
"Terlebih sekarang ada varian baru (yang masuk ke Jakarta) dari Inggris, Afrika Selatan, India. Kemudian juga ada peningkatan jumlah penularan, kita harus lebih hati-hati dan teliti," kata Riza.
Pemprov DKI saat ini terus melakukan uji coba dan asesmen sekolah yang akan menggelar belajar tatap muka secara bertahap untuk menghindari penularan secara masif.
Riza meminta semua pihak bersabar dan menahan diri untuk melakukan pembelajaran tatap muka, termasuk guru, orangtua siswa dan peserta didik.
"Nanti kita akan lihat apakah dimungkinkan uji coba terbatas ditingkatkan jumlahnya atau nanti uji coba tatap muka belum menjadi keputusan. Kita lihat perkembangannya," kata Riza.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas TV Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta agar kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali dibuka Juli 2021.
Dia mengatakan tidak ada tawar-menawar meskipun kasus Covid-19 sedang meningkat pasca libur Lebaran.
"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem, Rabu (2/6/2021).
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/05/06412561/soal-sekolah-tatap-muka-di-dki-wagub-kita-harus-lihat-fakta-kasus-covid