Pantauan Kompas.com, sepuluh siswa itu dibagi dalam dua kelas, sehingga satu kelas hanya berisi lima siswa.
Mereka mulai masuk kelas pukul 08.00 WIB dan dijadwalkan sampai pukul 12.00 WIB.
Dengan jumlah siswa yang sedikit itu, penerapan jaga jarak untuk menghindari penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan maksimal.
Jarak duduk antarsiswa lebih dari dua meter. Para siswa juga tertib menggunakan masker selama pembelajaran tatap muka.
Di depan akses masuk ke sekolah juga sudah disiapkan masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan.
Seluruh siswa dan guru juga dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki area sekolah.
Kepala Sekolah SMK Bethel Ruspinus mengatakan, hanya sepuluh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka hari ini karena murid di sekolahnya memang sedikit.
Siswa kelas XII sudah selesai menjalani ujian akhir sehingga hanya tersisa 29 siswa yang duduk di kelas X dan XI.
"Dari jumlah itu, ada lima siswa yang belum diizinkan orangtua untuk menjalani sekolah tatap muka. Kami tidak bisa memaksa," kata Ruspinus.
Sehingga, hanya tersisa 24 siswa yang bisa menjalani pembelajaran tatap muka.
Namun, tak semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka hari ini karena sebagian besar siswa kelas XI sedang praktik kerja lapangan (PKL).
Ada juga siswa yang tak bisa datang karena berhalangan.
"Dari 24 itu baru sepuluh yang bisa hadir hari ini, karena sebagian PKL, lalu ada yang sakit, ada yang lagi di luar kota, ada yang kesulitan kendaraan karena masih ragu naik angkot," ucap Ruspinus.
Meski demikian, Ruspinus memastikan jumlah siswa yang sedikit tak menjadi hambatan dalam menjalankan pembelajaran tatap muka.
Ia justru menilai sedikitnya jumlah siswa di SMK Bethel ini membuat penerapan protokol kesehatan menjadi lebih mudah diterapkan.
"Dari segi jumlah murid, kami justru aman. Enggak mungkin akan berkerumun," kata dia.
Ruspinus mengatakan, sekolah tatap muka di SMK Bethel ini akan berlangsung seminggu tiga kali, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
Diketahui, pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tahap kedua akan berlangsung selama tiga minggu terhitung 9-26 Juni 2021.
Tercatat ada 226 sekolah di wilayah Jakarta yang mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Dari 226 sekolah tersebut, terdapat 83 sekolah yang sebelumnya ikut dalam uji coba belajar tatap muka tahap pertama.
Sedangkan 143 sekolah lainnya merupakan sekolah baru yang dinyatakan lulus seleksi uji coba tahap kedua dari 300 sekolah yang mendaftar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/10511651/sekolah-tatap-muka-di-smk-bethel-satu-kelas-hanya-diisi-5-siswa