Salin Artikel

128 Siswa SDN Pademangan Barat 11 Ikuti PTM Terbatas dengan Prokes Ketat

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 128 siswa SDN Pademangan Barat 11, Jakarta Utara mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Rabu (9/6/2021).

Kepala Sekolah SDN Pademangan Barat 11 Ramaita mengatakan, para siswa dibagi ke delapan kelas dengan kapasitas 50 persen.

"Yang diadakan piloting kelas empat, lima dan enam. Kita mengadakan tatap muka hari ini kelas 4. Ada 4 troumble, dibuat 8 kelas satu kelas isinya 16 siswa," kata Ramaita kepada Kompas.com.

Adapun SDN Pademangan Barat 11 telah melangsungkan proses pembelajaran tatap muka terbatas tahap pertama yang dimulai 7 April 2021 lalu.

Sekolah yang memiliki total 736 siswa ini kembali menjalani uji coba PTM terbatas tahap kedua.

Ramaita menjelaskan, para siswa mengikuti PTM terbatas wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Jalur keluar masuk pun dibagi menjadi dua untuk menghindari para siswa berpapasan.

"Prokes kita siapkan pengukuran suhu, tempat cuci tangan, anak tidak duduk bersanding, anak juga dikasih nomor bangkunya supaya tidak berpindah," tutur Ramaita.

Setiap kelas akan diawasi oleh dua guru yakni guru yang mengajar dan guru pendamping, yang akan mengantarkan para siswa yang hendak ke toilet.

Selain itu, dalam proses belajar yang berlansgung dari pukul 07.00-10.00 WIB ini, guru tidak diperbolehkan melakukan kontak fisik terhadap siswa dan menggunakan proyektor saat mengajar.

"Pelajarannya hanya yang esesinsial seperti matematika, ipa dan bahasa. Semua guru pakai teknologi, tidak ada kontak fisik," ucapnya.

Tak lama setelah proses wawancara Kompas.com dengan pihak sekolah, waktu telah menunjukan pukul 10.00 WIB.

Nampak seorang pria mengatur sejumlah anak untuk berbaris. Dari barisan paling depan, seorang wanita berkerudung melakukan pengecekan suhu kepada anak-anak itu.

Setelah itu, mereka kembali diminta untuk mencuci tangan sebelum meninggalkan sekolah.

Ramaita menambahkan, para siswa bergantian untuk meninggalkan sekolah dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Kita membuat supaya jangan sampai tatap muka ini membuat klaster baru," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/13310341/128-siswa-sdn-pademangan-barat-11-ikuti-ptm-terbatas-dengan-prokes-ketat

Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke