Hal tersebut dilakukan menyusul penetapan RJ sebagai tersangka atas kasus korupsi dana hibah KONI Tangerang Selatan tahun anggaran 2019 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan.
"Kami menetapkan satu tersangka lagi pada kasus tindak pidana korupsi dana hibah KONI tahun 2019 inisialnya RJ, menjabat sebagai Ketua KONI Kota Tangerang Selatan," ujar Ketua Kejari Tangerang Selatan Aliansyah, Kamis (10/6/2021).
Menurut Aliansyah, penetapan dilakukan setelah pihaknya melakukan pengembangan dari tersangka sebelumnya, yakni SHR selaku bendahara umum KONI Tangerang Selatan.
Kejaksaan juga meminta keterangan tambahan dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Entol Wiwi Wartawijaya yang berstatus sebagai saksi dalam kasus korupsi tersebut.
"Ini adalah hasil pengembangan dari tersangka SHR," jelas Aliansyah.
"Yang kami panggil kan sudah layak, termasuk Kadispora. Sebagai saksi yah Kadispora," sambungnya.
Adapun saat ini, RJ sudah dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Tangerang untuk menjalani penahanan selama 20 hari kedepan.
Dengan penetapan tersebut, sudah ada dua tersangka dalam kasus dana hibah KONI Tangerang Selatan, yakni SHR, selaku Bendahara Umum dan RJ sebagai Ketua Umum organisasi tersebut.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Tersangka diduga memanipulasi laporan pertangungjawaban (LPJ) sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh KONI Tangerang Selatan.
Menurut Aliansyah, sejumlah kegiatan dalam LPJ tersebut berlangsung menggunakan dana hibah KONI Tangerang Selatan 2019.
Aliansyah menyebut bahwa negara rugi Rp 1,12 miliar dalam kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Tangsel itu.
Angka kerugian didapatkan dari hasil penghitungan yang dilakukan dan dilaporkan Inspektorat Tangerang Selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/15562871/jadi-tersangka-korupsi-dana-hibah-ketua-koni-tangsel-ditahan-di-lapas