Salin Artikel

Pasien di RS Wisma Atlet Bertambah 405 Orang dalam Sehari, Sempat Terjadi Antrean Ambulans

Bahkan pada Rabu (9/6/2021) kemarin, tercatat terjadi penambahan 405 pasien.

Penambahan itu membuat jumlah pasien di RS Wisma Atlet kini mencapai 3.626 orang.

Koordinator Tenaga Kesehatan RS Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin bahkan menyebut sempat terjadi antrean ambulans karena banyaknya pasien yang datang dalam waktu berdekatan.

"Jadi bisa saya sampaikan memang terjadi peningkatan (pasien), dan terjadi antrean ambulans, memang benar," kata Arifin saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).

"Karena dari kemarin ambulans yang masuk UGD itu memang karena pasien jumlahnya banyak," sambung dia.

Arifin menyebutkan, mayoritas pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet memang tanpa gejala atau gejala ringan.

Namun, tak sedikit pula yang mengalami gejala sedang. Bahkan, dalam seminggu terakhir ini terjadi peningkatan drastis pasien bergejala sedang yang masuk unit gawat darurat.

"Sebelumnya masuk UGD, semalam ini tercatat 400 lebih yang masuk UGD kita. Jadi meningkat 100 persen lebih dan ini yang harus menjadi kewaspadaan kita bersama," kata dia.

Arifin menambahkan, tren peningkatan jumlah pasien di RS Wisma Atlet tak lain disebabkan oleh libur Lebaran.

Banyak warga yang pulang kampung atau sekadar saling berkunjung sehingga mempercepat penularan.

Ia juga menyebut kebanyakan pasien adalah warga Jakarta, meski ada juga yang berasal dari daerah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Oleh karena itu, Arifin mengimbau masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk tetap patuh pada protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Bisa dilihat sendiri akhir-akhir ini angka nyata naik. Ini real. Ambulans antre juga nyata. Jadi, harapan saya masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar," ujar dia.

Ratusan klaster

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya menemukan lebih kurang 800 klaster penyebaran Covid-19 pasca-liburan Lebaran.

Total ada 1.400 kasus terkonfirmasi dari keseluruhan klaster tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia menyebutkan, ke-800 klaster itu muncul usai sejumlah warga melakukan perjalanan luar kota ataupun mengadakan kegiatan silaturahmi.

Mayoritas merupakan klaster kecil atau klaster keluarga yang terdiri atas dua sampai tiga orang.

”Mayoritas klaster kecil, tetapi banyak. Ada yang klasternya sudah selesai, ada yang masih aktif, tergantung kapan dia teridentifikasi dan kemudian isolasi sehingga bisa diputus rantai penularan,” ujar Dwi.

Menurut Dwi, begitu klaster teridentifikasi, misalnya kasus berkelompok seperti di Cilangkap, Cipayung, beberapa sampel lalu diteruskan pemeriksaan genome sequencing.

Tujuannya adalah untuk pemetaan tipe virus yang beredar dan menginfeksi.

”Langkah itu membuat kita mempunyai peta virus yang baik sehingga kita bisa membuat kebijakan yang sesuai,” ujar Dwi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/16114891/pasien-di-rs-wisma-atlet-bertambah-405-orang-dalam-sehari-sempat-terjadi

Terkini Lainnya

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke