"Intinya tidak usah paksakan pembelajaran tatap muka, apalagi kasus Covid-19 sedang naik-naiknya sekarang," kata Unifah kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Unifah menilai sekolah tatap muka terbatas di tengah lonjakan kasus Covid-19 sangat berisiko membuat siswa hingga guru tertular virus corona. Apalagi, saat ini masih banyak guru yang belum divaksin.
"Sampai bulan Mei-awal Juni, guru yang divaksin baru 28 persen," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai penting bagi tiap daerah untuk berhati-hati dalam menerapkan pembelajaran tatap muka.
Ini juga berlaku bagi wilayah penyangga Ibu Kota, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi, yang juga tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Tidak mungkin kita paksakan mau PTM (pembelajaran tatap muka) dengan dalih apapun juga," ujarnya.
Unifah menyadari betul bahwa guru, orangtua, hingga siswa, saat ini merindukan proses pembelajaran tatap muka. Hal itu juga tergambar dalam riset yang dilakukan PGRI.
Namun, ia menilai keinginan PTM terbatas perlu ditangguhkan selama kasus Covid-19 masih mengalami kenaikan.
"Sekarang kan yang paling utama keselamatan dan keamanan," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/14/17031891/kasus-covid-19-di-jabodetabek-melonjak-pgri-minta-sekolah-tatap-muka