Sebab, kata Taga, ada seorang guru yang terpapar Covid-19 sebelum dilakukan uji coba.
"SD Negeri Kenari 08 itu ada satu orang guru terkonfirmasi Covid-19, jadi akhirnya sama kepala sekolah ditunda," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/6/2021).
Selain SDN Kenari 08, Taga menjelaskan, ada SMAN Unggulan MH Thamrin yang memilih menunda uji coba belajar tatap muka.
SMAN MH Thamrin menunda belajar tatap muka dengan alasan beberapa rukun warga (RW) di sekitar sekolah berstatus zona merah dan terjadi lonjakan Covid-19.
"SMAN MH Thamrin karena tiga RW di sekitar sekolah tersebut cukup banyak yang terpapar Covid-19, ditambah lagi pasien DBD di sekitar sekolah cukup tinggi," ucap dia.
Sekolah ketiga yang memilih untuk menunda belajar tatap muka adalah SMP dan SMA Jakarta Islamic School.
Alasannya, karena proses belajar mengajar sudah selesai dan saat ini sedang menjalankan proses penilaian akhir secara online.
Terakhir adalah Madrasah Ibtidayah RPI atau setingkat dengan sekolah dasar (SD) yang menunda karena tidak mendapat izin dari orangtua siswa.
Taga mengatakan, banyak orangtua masih khawatir dengan perkembangan Covid-19 di Jakarta yang kini terus merangkak naik.
"Mungkin (khawatir kasus Covid-19) seperti itu. Saya belum ada detailnya kenapa orangtua belum mengizinkan," ucap dia.
Sementara itu, 222 sekolah lainnya menjalankan proses uji coba tahap kedua belajar tatap muka dan dipastikan dalam pengawasan penuh Satgas Covid-19 dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/14/18453341/guru-positif-covid-19-sdn-08-kenari-jakarta-pusat-tunda-uji-coba-sekolah