Salin Artikel

Juru Parkir Minimarket, Dibutuhkan atau Tidak?

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan juru parkir di minimarket bagi konsumen bagai hubungan benci dan cinta. Di satu sisi sering dibutuhkan untuk mengatur parkir, tetapi terkadang tingkahnya membuat konsumen jengkel.

Juru parkir minimarket di kota-kota besar umumnya bertugas memarkirkan kendaraan, membantu keluar masuknya kendaraan, dan menjaga kendaraan tetap aman dari tindak kejahatan.

Sebagai balasan dari jasa pelayanan tersebut, biasanya konsumen diminta atau memberi upah parkir kepada sang juru parkir.

Meski perilaku saling butuh antara konsumen dan juru parkir minimarket sudah berjalan lama, nyatanya hal ini masih dikeluhkan sejumlah warga. Tidak sedikit warga yang tidak setuju jika harus membayar parkir di minimarket.

FY (27), misalnya. Warga Ciputat ini mengaku enggan membayar parkir di minimarket.

"Harusnya kalau belanja di minimarket atau ATM center itu tidak perlu bayar parkir," ujar FY.

Sepakat dengan FY, Titin (24) yang juga warga Ciputat menambahkan, konsumen minimarket seharusnya tidak diwajibkan membayar parkir lantaran sudah bagian dari pelayanan kepada pelanggan.

"Karena kita belanja ke tempat yang sudah punya lahan parkirnya sendiri. Harusnya mereka melindungi pelanggan, " ujar Titin.

Meski demikian, Titin mengaku tetap membayar parkir karena takut.

"Kalau dia enggak benar kerjanya, aku juga bakal nolak bayar kok. Cuma seringnya enggak berani ya, takut ditandain dan diusilin," lanjut dia.

Di sisi lain, Ardiansyah (28), warga Ciledug, mengaku setuju jika ada juru parkir minimarket, dengan catatan pekerjaannya dilakukan dengan baik.

"Sebenarnya butuh tukang parkir asal mereka stay di depannya, jagain kendaraan kita, enggak hilang-hilangan, gitu," ungkap Ardiansyah.

Hal serupa juga disampaikan Nana (27), yang mengaku sangat membutuhkan jasa juru parkir di minimarket.

"Kalau ada tukang parkir, parkiran jadi teratur. Penginnya sih tukang parkir tetap ada, asal sesuai dengan kerjaannya, biar kendaraan aman, " kata warga Tebet, Jakarta Selatan tersebut.

Keberadaan juru parkir yang dibutuhkan namun dianggap meresahkan oleh sejumlah warga juga disadari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno mengatakan, hal ini merupakan pembahasan lama. Kata dia, parkir liar sebenarnya tidak hanya meresahkan masyarakat melainkan juga merugikan daerah.

"Parkir liar itu tidak berkontribusi bagi pemasukan pendapatan daerah. Karena kalau resmi akan masuk ke pendapatan daerah yang kemudian digunakan untuk pengembangan layanan publik, " jelas Agus saat dihubungi, Rabu (16/6/2021).

Menyikapi masalah di wilayah Jakarta, Agus berpendapat bahwa pemerintah terkait melalui PT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, harus melakukan pendekatan terhadap oknum juru parkir liar.

"Bisa dengan pendekatan ke pengelola parkir. Mereka juga bisa diberdayakan menjadi parkir yang legal, " lanjut dia.

Sementara itu, beredar kabar dua raksasa minimarket waralaba, yakni Indomaret dan Alfamart, akan menghapuskan sistem bayar parkir di gerainya.

Selain itu, melalui laman website-nya pada 26 Mei 2021, Pemerintah Kota Bengkulu mengumumkan tidak adanya penarikan biaya oleh juru parkir di seluruh gerai dua minimarket tersebut di daerahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/16/19422261/juru-parkir-minimarket-dibutuhkan-atau-tidak

Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke