Salin Artikel

Alarm dari Tangsel, RS Hampir Penuh hingga Pasien Covid-19 Sulit Dapat Ruang Perawatan

Sejalan dengan itu, ketersediaan ruang perawatan untuk pasien terkonfirmasi positif kian menipis.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, 22 rumah sakit yang dijadikan sebagai lokasi rujukan pelayanan pasien Covif-19 di wilayahnya hampir penuh.

Keterisian tempat tidur isolasi maupun intensive care unit (ICU) untuk menangani pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit sudah melebihi angka 70 persen.

"Sekarang sekitar 74 persen, baik ICU ataupun tempat tidur isolasi," ujar Benyamin saat ditemui di Gedung Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, Kamis (17/6/2021).

Menurut Benyamin, angka tersebut berdasarkan data yang dicatatkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada Kamis kemarin.

Sudah darurat

Tingginya tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU untuk penanganan pasien Covid-19 dianggap Benyamin sebagai tanda peringatan.

"Itu sudah red alert. Sudah warning. Sudah darurat," tegas Benyamin.

Dia mengaku khawatir rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang ada saat ini tak mampu lagi menampung pasien baru.

Pasalnya tren kasus Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan masih meningkat.

Sisa tempat tidur isolasi maupun ICU untuk pasien Covid-19 yang tersedia saat ini juga diperkirakan akan terus berkurang karena masih bertambah jumlah pasien.

"Memang masih ada yang kosong, tapi ya rata-rata sudah diperlukan setiap hari. Karena kan penambahan (kasus) hari ini," ungkap Benyamin.

Kasus bertambah

Pada Kamis (17/6/2021), Dinas Kesehatan Tangerang Selatan mencatat, terdapat 22 kasus baru positif Covid-19. Dengan demikian, totalnya berjumlah 11.821 kasus.

Dari jumlah tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 mengonfirmasi 11.013 orang di antaranya sudah sembuh.

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah dua orang. Sehingga totalnya menjadi 409 orang.

Saat ini, terdapat 399 pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya atau dirawat di rumah sakit dan pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.

Kecamatan Pamulang menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, yakni 2.599 kasus.

Berikutnya adalah Kecamatan Ciputat Timur yang mencatatkan 2.394 kasus Covid-19.

Tangsel yang sebelumnya berstatus zona kuning penyebaran Covid-19, kini kembali naik ke zona oranye atau wilayah dengan risiko penularan sedang.

Pasien ditolak Puskesmas

Dampak dari peningkatan kasus Covid-19 dan tingginya keterisian rumah sakit sudah mulai terlihat.

Pada Rabu (16/6/2021), terdapat pasien Covid-19 dengan kondisi berat kesulitan mendapatkan ruang perawatan.

Relawan LaporCovid-19 Tri Maharani menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi dari keluarga pasien di kawasan Pondok Aren bahwa anggota keluarganya membutuhkan ruang perawatan.

Saat itu, kondisi pasien Covid-19 tersebut memburuk dan merasa sesak napas karena saturasi yang semakin menurun.

"Jadi kemarin sore LaporCovid dapat laporan dari keluarga pasien Pondok Aren akan keadaan pasien dan kondisi RS yang penuh semua," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/6/2021).

Menurut Tri, keluarga pasien tersebut meminta bantuan untuk dicarikan ruang perawatan karena tidak bisa dirawat sementara di puskesmas sambil menunggu dirujuk ke rumah sakit.

Pihak Puskesmas, kata Tri, menolak merawat sementara pasien itu dengan alasan tidak berhasil mendapatkan rumah sakit rujukan yang kosong dapat menampungnya.

Pihak Puskesmas mengaku sudah mencoba menghubungi sejumlah rumah sakit rujukan, tetapi seluruhnya penuh dan belum bisa menerima pasien baru.

"Pihak Puskesmas mencari rujukan dan tak dapat. Sebagai bantuan, mereka meminjamkan oksigen dan mengirimkan tenaga medis saat meminjamkan oksigen ke rumah pasien itu," ungkap Tri.

Cari sendiri RS Rujukan

Tri menyayangkan langkah yang diambil pihak puskesmas. Pasalnya, pasien tersebut seharusnya bisa ditampung sementara untuk penanganan pertama.

Namun, pasien dengan gejala berat tersebut justru dibiarkan berada di rumah dengan bekal oksigen yang dipinjamkan oleh pihak puskesmas.

"Ini yang menurut saya mengkhawatirkan. Jadi ada kesalahan pemahaman dari pihak puskesmas akan makna rujukan," kata Tri.

"Jadi pemahaman yang salah dari faskes 1 (puskesmas) tadi, membuat pasien hanya ditolong pinjaman oksigen ke rumahnya dan diperiksa oleh tenaga medis," sambungnya.

Pasien Covid-19 tersebut akhirnya mencari sendiri rumah sakit terdekat bersama keluarga karena semakin sulit bernapas dan Saturasi oksigen yang terus menurun.

Sang pasien juga harus menggunakan kendaraan pribadi karena pihak puskesmas tidak mengantarnya.

Tri menuturkan, pihak puskesmas mengaku tidak bisa melayani pasien karena berdasarkan prosedur rujukan, harus terlebih dahulu ada rumah sakit yang menyatakan siap untuk merawatnya.

"Jadi jika masa pandemi begini rumah sakit full dan tidak ACC rujukan, maka ada pemahaman puskesmas tidak boleh mengantar pasien ke IGD kecuali pasien berangkat sendiri ke IGD tadi," ungkap Tri.

Sambil dibantu dicarikan ruang perawatan oleh tim LaporCovid-19, pasien tersebut akhirnya bisa mendapatkan perawatan sementara di IGD salah satu rumah sakit di Kota Tangerang pada Kamis dini hari.

"Yang terjadi pasien berangkat naik motor sendiri ke IGD terdekat karena sangat sesak. Jadi jam 02.00 WIB malam kemarin pasien berhasil mendapat pertolongan," kata Tri

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/18/10264471/alarm-dari-tangsel-rs-hampir-penuh-hingga-pasien-covid-19-sulit-dapat

Terkini Lainnya

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke