Salin Artikel

Epidemiolog Kritik Strategi Jokowi soal Herd Immunity di Jakarta

Ia menilai ambisi Jokowi yang ingin herd immunity tercipta pada bulan Agustus 2021, memang bisa saja tercapai jika mayoritas stok vaksin diberikan untuk Jakarta.

Namun, ia menilai, Kepala Negara harusnya juga memikirkan warga di daerah lainnya. Sebab, saat ini vaksinasi di daerah lain masih terhitung sangat minim jika dibandingkan vaksinasi di Ibu Kota.

"Kan buat Jakarta saja stok vaksinnya sudah habis. Daerah lain bagaimana? Apa presiden hanya memikirkan Jakarta, tidak daerah lain? Semuanya kan warga negara Indonesia, cuma tepat tinggalnya saja beda," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Tri menilai, keinginan Jokowi untuk menciptakan herd immunity di Jakarta lebih dilandasi oleh kepentingan ekonomi dan bisnis ketimbang kesehatan masyarakat.

"Presiden tidak boleh begitu. Ibu kota memang pusat bisnis, tapi bukan karena bisnis diselamatkan. Harusnya semua warga negara diselamatkan," kata Tri.

Tri mengatakan, kasus Covid-19 di Jakarta saat ini memang melonjak cukup pesat. Hal ini salah satunya disebabkan karena varian delta B.1.1.7.

Namun, lonjakan kasus ini tak hanya terjadi di Jakarta, namun juga daerah lain.

Bahkan ia khawatir lonjakan di daerah lain tak terdeteksi karena sumber daya yang minim untuk melakukan pengetesan dan penelusuran kontak.

Oleh karena itu, ia menilai solusinya bukan lah vaksinasi karena jumlah vaksin yang masih terbatas untuk menjangkau seluruh daerah.

Ia menilai, pemerintah pusat harusnya memberlakukan lockdown di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus, termasuk di Jakarta.

Strategi ini sudah dilakukan oleh sejumlah negara tetangga dan terbukti efektif dalam menahan penularan virus dari varian baru.

"Malaysia Singapura lockdown semua, ekonomi dinafikan demi rakyatnya," kata Tri.

Presiden Jokowi sebelumnya mengungkap, ingin herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona di DKI Jakarta segera terbentuk.

Oleh karenanya, ia menginstruksikan untuk terus mempercepat vaksinasi Covid-19.

"Kita harapkan dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan di bulan Agustus nanti sudah bisa mencapai kekebalan komunal dan kita harapkan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta bisa kita hambat dan kita kurangi," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi massal di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (14/6/2021).

Untuk wilayah DKI Jakarta, Jokowi menargetkan vaksinasi mampu mencapai 100.000 suntikan per hari mulai pekan depan.

Jokowi mengatakan, vaksinasi Covid-19 harus dipercepat untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

Semakin cepat herd immunity terbentuk, diharapkan pandemi virus corona segera berakhir.

Untuk mencapai target itu, presiden menginstruksikan pemda DKI, baik di tingkat wali kota, kecamatan, dan kelurahan untuk bekerja keras.

Hal yang sama juga harus dilakukan seluruh puskesmas dan rumah sakit di wilayah Ibu Kota.

"Karena DKI ini juga sama, interaksi antarmasyarakatnya tinggi, mobilitas masyarakatnya juga tinggi sehingga kecepatan vaksinasi sangat menentukan sekali penyebaran Covid-19," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/18/10522331/epidemiolog-kritik-strategi-jokowi-soal-herd-immunity-di-jakarta

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke