Kebijakan ini diberlakukan seiring adanya tren kasus Covid-19 yang dalam beberapa hari terakhir meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Adapun tes antigen secara acak itu bakal dilakukan selama satu pekan ke depan.
Pantauan Kompas.com sekitar pukul 08.20 WIB, satu per satu penumpang yang hendak berangkat dari stasiun tersebut dipilih secara acak menjalani tes cepat antigen.
Hingga sekitar pukul 09.10 WIB, setidaknya sudah ada 16 orang yang sudah dites cepat antigen.
Kepala Stasiun Tangerang Eka Gusti Fadli mengaku, sementara ini, hasil tes cepat 11 penumpang itu non-reaktif Covid-19.
"Kami masih belum dapat informasi yang reaktif ya. Sementara ini semua non-reaktif," ungkap Eka saat ditemui, Senin.
Ia mengungkapkan, pihaknya menargetkan 20 orang menjalani tes cepat antigen di stasiun itu setiap harinya selama sepekan ke depan.
Rizal (25), salah seorang penumpang, menyatakan bahwa dia tidak berkeberatan dengan tes acak tersebut.
"Enggak keberatan, karena saya enggak buru-buru juga buat naik keretanya," papar dia saat ditemui, Senin.
Pria asli Kota Tangerang itu justru berharap, skrining tes Covid-19 yang diadakan di stasiun itu tidak dilaksanakan secara acak, tapi dilakukan kepada seluruh penumpang dari Stasiun Tangerang.
"Setuju sih saya tes antigen gini. Ya harapannya semua bisa tes ya, biar bisa ketahuan siapa saja yang reaktif," ungkap pria yang hendak menuju Stasiun Cawang itu.
Penumpang lain, Indri (45) juga mengaku setuju dengan adanya tes cepat antigen tersebut.
"Kita enggak tau kan ya kalau orang ada yang OTG itu, kecuali kalau dia diperiksa dan reaktif jadi ketahuan," papar perempuan yang hendak menuju Stasiun Sudirman itu.
Indri juga menyarankan agar skrining tes Covid-19 dilaksanakan kepada seluruh penumpang dari stasiun tersebut.
"Soalnya kan penumpangnya juga banyak dari sini. Apalagi (kasus) Covid-19 lagi naik-naiknya juga kan," ungkap Indri.
Tes antigen acak ini diberlakukan di 6 stasiun dengan volume pengguna KRL yang tinggi, yaitu Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, Tangerang, Manggarai, dan Tanah Abang.
“Tes antigen acak ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 karena KRL merupakan moda transportasi favorit di wilayah Jabodetabek,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, dalam keterangannya, dikutip Minggu (20/6/2021).
Ia menyebutkan, hingga 18 Juni 2021, KAI Commuter mencatat ada 7.943.859 orang atau 441.326 orang per hari yang memanfaatkan layanan KRL.
Angka ini bertambah 18,5 persen dibanding jumlah pengguna hingga minggu ketiga Mei lalu yang mencapai 6.467.395 orang atau 359.300 orang per hari.
“Tes antigen acak ini dilakukan sebelum pengguna bertransaksi untuk membeli tiket ataupun tap masuk di gate elektronik stasiun,” jelas Anne Purba.
Dia menambahkan, bagi para pengguna yang hasilnya negatif akan dipersilakan melanjutkan perjalanan dengan KRL.
“Sementara para pengguna yang hasilnya positif tidak diizinkan naik KRL dan datanya dilaporkan ke Satgas Covid-19 setempat,” ucapnya.
Adapun layanan KRL Jabodetabek tetap beroperasi dengan 994 perjalanan KRL per hari mulai pukul 04.00-22.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/21/09444351/20-orang-bakal-jadi-target-tes-antigen-acak-di-stasiun-tangerang-setiap