Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dari 21 rumah sakit rujukan Covid-19, tingkat keterisian sudah 77,6 persen, 643 tempat tidur terisi dari total 829 tempat tidur yang tersedia.
Angka tersebut telah melebihi batas standar yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia atau WHO, yaitu sebesar 60 persen.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta seluruh rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor menaikkan jumlah ruang perawatan khusus Covid-19 di atas 30 sampai 35 persen.
Bima menuturkan, jika tempat tidur pasien Covid-19 tak segera ditambah, maka dalam waktu satu hingga dua pekan tingkat keterisian tempat tidur akan penuh.
“Lonjakan kasus Covid-19 begitu nyata. Saya garis bawahi, selain konversi tempat tidur, rumah sakit diimbau untuk menyampaikan laporan secara real time. Target kita yaitu menambah fasilitas tempat tidur di rumah sakit sebesar 30-35 persen," ungkap Bima, Selasa (22/6/2021).
Selain menambah ketersediaan tempat tidur, sambung Bima, Pemkot Bogor juga berencana menambah tempat isolasi untuk pasien Covid-19.
Sebab, kata Bima, pusat isolasi yang dimiliki Pemkot Bogor di BPKP Ciawi mulai penuh.
"Ke depan fasilitas isolasi ini akan terus ditambah, sehingga bagi pasien dengan gejala sedang dan berat bisa difokuskan di rumah sakit," bebernya
“Kita berlomba dengan waktu jangan sampai lonjakan yang ada tidak bisa diantisipasi,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/22/20353771/bor-di-kota-bogor-capai-776-persen-bima-arya-minta-rs-tambah-tempat-tidur