Anggaran penanganan Covid-19 dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bekasi tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp 175 miliar.
"Terakhir kan ada Rp 175 miliar kami persiapkan buat tahun ini, tapi kemarin saya mendapat laporan tinggal Rp 16 miliar atau Rp 20 miliar," ujar Rahmat, dikutip dari Warta Kota, Selasa (22/6/2021).
Rahmat menjelaskan, anggaran paling banyak dipakai untuk pemeriksaan PCR. Pelaksanaan vaksinasi massal juga menelan banyak biaya, seperti untuk pengadaan tenda hingga kebutuhan operasional lainnya.
Untuk itu, Pemkot Bekasi akan berdiskusi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mencari solusi agar Pemkot dan DPRD Kota Bekasi bisa lebih leluasa melakukan refocusing anggaran.
"Ke Kemendagri dan ke BPKP, apa yang harus kami lakukan, supaya langkah kami ini enggak salah," ujar dia.
Rahmat berujar, Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan masih berutang kepada RSUD Kota Bekasi sebesar Rp 81 miliar sejak Desember 2020.
Hal itu berdampak pada pelayanan dan operasional rumah sakit, serta penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Bekasi.
"Mulai tersendat, kalau bensin sekarang nih, taruhlah tadinya full, terus sekarang ada piutang nih ya, setengah lebihlah, sampai Rp 80 miliar, nah itu mulai terganggu. Lama-lama kan kering, kalau kering kan batuk-batuk nanti," ujar Rahmat.
Apabila kondisi seperti saat ini masih berlangsung hingga sebulan kedepan, Rahmat menjelaskan, RSUD Kota Bekasi terancam "shut down".
"Kalau sebulan lagi terus begini ya enggak ada duitlah, dari mana nanti, kan orang mesti di gaji. Apalagi kan RSUD kami tuh BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) kan, jadi kan mesti antisipasi," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Anggaran Penanganan Covid-19 Menipis, Rahmat Effendi: Lama-lama Kering, Kalau Kering kan Batuk-batuk". (Warta Kota/Rangga Baskoro)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/22/21082931/anggaran-penanganan-covid-19-di-kota-bekasi-rp-175-m-sisanya-tinggal-rp