Misalnya terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta. Salah satu pasien di RS Wisma Atlet, James Andi Parinding, menyaksikan sendiri banyaknya anak-anak yang dirawat di sana.
"Di Wisma Atlet itu jujur banyak sekali anak-anak kecil dan balita," kata James kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).
James masuk ke RS Wisma Atlet pada 11 Juni lalu. Ia keluar dari RS Wisma Atlet pada 21 Juni.
Selama dirawat di sana, James mengaku miris karena terus menyaksikan banyaknya pasien anak, bahkan bayi.
"Di bawah 10 tahun sama balita yang masih 11 bulan juga banyak," kata James.
Menurut James, anak-anak itu umumnya didampingi oleh orangtuanya yang juga positif Covid-19.
"Mungkin kena dari orangtuanya," kata dia.
James menambahkan, banyak pasien anak itu hanya mengalami gejala ringan sehingga masih bisa bermain bersama anak sebayanya di lapangan RS Wisma Atlet.
Namun, ada juga yang dalam kondisi berat sampai harus dipasangi selang untuk bantuan pernafasan.
"Saya sama adek saya waktu masih di RSDC itu sempat ketemu dengan seorang bapak yang sedang mengendong anaknya sekitar umuran 2 tahun, di mana anak kecil di pasangin alat berupa selang yang ada di hidung anak kecil itu," ucap James.
"Saya sedih sekali lihat anak kecil yang tidak tau apa-apa bisa terpapar Covid-19," sambungnya.
Capai 10 persen
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta Letkol Laut M Arifin mengakui ada kenaikan jumlah pasien anak-anak dalam beberapa waktu terkahir.
Ia menyebut, jumlah pasien anak-anak yang kini dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 10 persen dari total pasien.
"Ada anak-anak, cukup banyak lah kira-kira 10 persen," kata Arifin saat dihubungi, Senin (21/7/2021) lalu.
Arifin menyebut, pada lonjakan sebelumnya seperti pada Januari-Februari lalu, pasien anak yang masuk ke RS Wisma Atlet tidak sebanyak saat ini.
"Saat ini cukup banyak, ada yang 2 tahun, yang masih gendongan juga ada," kata Arifin.
Ia menyebut, penanganan pada pasien anak tak jauh berbeda dari pasien dewasa. Hanya saja, ada dokter spesialis anak yang dikerahkan untuk melakukan observasi dan perawatan.
Selain itu, anak-anak juga harus ditempatkan satu ruangan dengan orangtuanya.
"Ia karena perlu pendampingan kan. Kan kita syaratnya pasien bisa mandiri," ujar Arifin.
Namun Arifin tak mengetahui apakah pasien anak-anak itu terpapar varian virus Delta atau varian lainnya. Sebab, belum ada tes genome pada pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet.
"Belum ada genome test. Semua yang di wisma atlet belum tau varian apa," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/23/15123281/pasien-sedih-lihat-banyak-anak-kecil-di-wisma-atlet-ada-yang-dipasang