Salin Artikel

Pasien Kritis Terbaring di Tikar dan Pikap, Dirut RSUD Kota Bekasi: Covid-19 Itu Nyata

Dalam video terlihat seorang pasien diperiksa petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) di atas mobil pikap.

Beberapa pasien terbaring di tikar dan duduk di kursi roda di luar tenda darurat.

Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, keadaan itu terjadi di depan tenda skrining atau ruang triase yang berfungsi untuk mengidentifikasi pasien Covid-19.

Sejumlah pasien tidak kebagian tempat tidur sehingga terpaksa harus berbaring di tikar.

"Ini perhatian buat masyarakat ya bahwa Covid-19 itu ada dan nyata," ujar Kusnanto kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Kusnanto mengatakan, pihaknya terus menambah tempat tidur di RSUD Kota Bekasi di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Dia berujar, tempat tidur pasien di RSUD Kota Bekasi mulanya berjumlah 265, lalu ditambah 100, 30 tempat tidur di antaranya disediakan di tenda darurat, sehingga totalnya 365 tempat tidur.

Namun, pasien terus berdatangan sehingga tidak bisa lagi tertampung di dalam rumah sakit maupun tenda darurat atau triase.

Itulah sebabnya ada pasien yang terbaring di tikar dan diperiksa langsung di atas pikap.

"Mereka datang, kondisinya sudah sangat kritis, kami hadir dong, tidak harus diturunkan di tempat. Kami langsung sigap, petugas kami sigap untuk menangani langsung di mana pasien itu datang," ujar Kusnanto.

Karena banyaknya pasien yang belum mendapatkan tempat tidur, Kusnanto berujar, pihaknya kembali membuka ruangan dengan 45 tempat tidur.

"Supaya masyarakat tidak terlihat seperti ini (di luar tenda) di triase, luar biasa ya karena antrean begitu tinggi," ucapnya.

Selain itu, pihak RSUD Kota Bekasi juga menutup satu lorong rumah sakit. Sebanyak 15 tempat tidur pasien disediakan di lorong tersebut.

"Saya tutup satu lorong untuk penambahan bed triase, sebanyak 15 tempat tidur di lorong itu. Jadi mudah-mudahan mereka juga nyaman, petugas juga nyaman, petugas sehat selalu," tutur Kusnanto.

Sebelumnya diberitakan, pihak RSUD Kota Bekasi mendirikan tenda darurat akibat adanya lonjakan jumlah pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Bekasi.

"Di masa pandemi Covid-19 ini, pasca-Lebaran tahun 2021 ini lonjakan sangat luar biasa dirasakan. IGD kami ruangannya sangat terbatas, sementara masyarakat sangat perlu membutuhkan layanan," ujar Kusnanto, Rabu (23/6/2021).

Tenda darurat didirikan atas instruksi langsung dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kepada pihak rumah sakit.

"Saya mendapatkan instruksi dari Pak Wali Kota untuk menambah ruangan, kemudian beliau meminta saya untuk memasangkan tenda darurat," ujar dia.

Di tenda tersebut, nantinya pasien terlebih dahulu melakukan pemeriksaan swab PCR. Sambil menunggu hasilnya selesai, mereka akan dirawat di sana.

Bagi mereka yang telah memiliki hasil tes tetapi ruangan perawatan belum tersedia, mereka diminta untuk menunggu di tenda yang telah disediakan.

"Jadi tenda itu adalah SOP pemeriksaan awal pasien masuk nanti diskrining, yang belum ter-PCR di-PCR sambil menunggu hasil. Yang sudah ada PCR diskrining kami masukkan ruangan, ketika tidak ada ruangan paling tidak menunggu di ruangan IGD yang sekarang ada," ungkap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/25/18222521/pasien-kritis-terbaring-di-tikar-dan-pikap-dirut-rsud-kota-bekasi-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke