Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus harian itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 20.155 orang.
"Sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif," kata Dwi.
Dengan penambahan kasus harian itu, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta kini menembus setengah juta, tepatnya 501.396 kasus.
Dari total kasus itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh tercatat 448.288 orang, bertambah 2.570 orang dibandingkan kemarin.
Jumlah kasus aktif bertambah 4.294 dibandingkan hari sebelumnya, sehingga total kasus aktif atau pasien dalam isolasi/perawatan berada di angka 44.931 orang.
Adapun pasien Covid-19 meninggal dunia hari ini sebanyak 70 orang. Dengan demikian, tercatat 8.177 orang di Jakarta meninggal akibat Covid-19.
Dirikan tenda darurat
Terus melonjaknya kasus Covid-19 di Ibu Kota dan terbatasnya kapasitas rumah sakit menjadi salah satu masalah yang diantisipasi pemerintah.
Data per 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 RS yang merawat Covid-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi yang telah terisi 90 persen atau 8.874 pasien. Kemudian, 1.218 tempat tidur ICU yang telah terisi 86 persen atau 1.048 pasien.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menginstruksikan rumah sakit di Jakarta mendirikan tenda darurat sebagai tambahan ruang perawatan pasien Covid-19.
Instruksi ini sesuai dengan Surat Dinas Kesehatan Nomor 6745/-1/773 yang ditujukan kepada kepala rumah sakit se-DKI Jakarta.
Anies sendiri telah meninjau tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur.
"RSUD (Kramat Jati) ini sudah penuh, bahkan lobinya itu sekarang sudah jadi tempat rawat inap. Sekarang sudah tidak cukup tempatnya, tapi pasien masih berdatangan. Maka, kita siapkan tenda seperti ini di tiap RSUD milik DKI Jakarta untuk menampung mereka yang membutuhkan," kata Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).
Anies juga terus-menerus mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk menekan laju penularan Covid-19 di Jakarta.
"Jadi pesan saya pada semuanya, mari kita sama-sama jaga karena penularan Covid-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi terjadi di ruang-ruang privat," kata Anies.
Terhambat lahan
Meski demikian, tak semua rumah sakit di Jakarta bisa mendirikan tenda darurat sesuai instruksi Anies. Di wilayah Jakarta Pusat saja misalnya, banyak rumah sakit umum daerah yang tak bisa mendirikan tenda darurat karena keterbatasan lahan.
Dari sejumlah rumah sakit umum di Jakarta Pusat, hanya RSUD Tarakan yang memiliki lahan memadai untuk pendirian tenda.
Itu pun dengan meminjam lahan SDN 02 Cideng yang terletak di sampingnya.
"Tarakan ini lagi mau proses (pendirian tenda), tadi saya juga survei ke SD di sampingnya itu. Nanti kita dirikan tenda di situ untuk menambah kapasitas layanan emergency," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari, Jumat kemarin.
Pihak Sudin Kesehatan Jakarta Pusat telah berkoordinasi dengan camat, sudin pendidikan, dan pihak Rumah Sakit Tarakan terkait pendirian tenda darurat itu. Ada dua tenda yang rencananya didirikan dan bisa menampung hingga 20 pasien.
"Tenda dan velbed dari BNPB. Desain ruangan dan partisi oleh RSUD Tarakan," katanya.
Diperkirakan tenda darurat sudah siap digunakan pada Minggu besok.
Namun, untuk rumah sakit umum lainnya di wilayah Jakarta Pusat tak memungkinkan untuk mendirikan tenda darurat.
"Kalau untuk RSUD kita yang lain tidak ada lahannya. Tadi kita survei di RSUD Tanah Abang, di sana lahannya full, di depannya dibuat lab mobil PCR," ucap Erizon.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/26/09213551/setengah-juta-kasus-covid-19-di-jakarta-dan-instruksi-pendirian-tenda