TANGERANG, KOMPAS.com - Perajin peti mati di Benda, Kota Tangerang, Banten, Frans, mengungkapkan bahwa pesanan peti mati khusus untuk pasien Covid-19 meningkat tajam.
Peningkatan produksi dirasakan olehnya sejak 11 hari lalu, tepatnya pada 18 Juni 2021.
"Meningkat itu dari 11 hari yang lalu, Jumat dua minggu yang lalu, itu tepatnya," paparnya saat dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021).
Sejak saat itu, Frans yang mengelola pabrik itu bersama seorang rekan lainnya memproduksi 250 peti mati dalam satu hari.
Jumlah tersebut, lanjut dia, meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya, yakni 70-75 peti mati setiap harinya.
"Kalau sekarang bisa minimal 250 peti produksinya. Jadi, kurang lebih tiga kali lipat lebih (peningkatannya)," urai Frans.
Katanya, pemesan peti mati untuk pasien Covid-19 itu kebanyakan adalah RSUD atau pun RS swasta di Jabodetabek.
Bahkan, instansi pemerintah di DKI Jakarta sempat memesan hingga 1.000 peti dalam satu hari.
"Kalau RSUD di Jabodetabek paling 100. Ya tergantung juga. Kemarin kami juga dapet pesanan dari Jawa Barat sama Jawa Tengah, paling jauh (pemesan) di Jawa Tengah," tuturnya.
Frans menyatakan, seiringan dengan meningkatnya pemesanan peti mati itu, pihaknya menambah 35 karyawan baru.
Terdapat sekitar 150-160 karyawan yang bekerja selama tujuh hari. Pembuatan peti mati berlangsung mulai pukul 07.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Sekarang ada 150-160 pegawai. Kami ada dua shift, sampai jam 22.00 WIB, mulai jam 07.00 WIB," ucap dia.
Selain itu, lanjut Frans, hampir seluruh karyawan di pabrik tersebut dipekerjakan untuk membuat peti mati.
Kemudian, sekitar 15 persen karyawan lainnya memproduksi furnitur yang juga dibuat di pabrik itu.
"Pekerjaan yang lain dialihkan ke peti dulu, 85 persen peti mati, sisanya yang kecil-kecil," kata Frans.
Dia menambahkan, pihaknya memproduksi peti mati mulai bahan mentah hingga pengiriman.
Kata Frans, sekitar pukul 12.30 WIB hari ini, pabrik tersebut mengirimkan sekitar 200 peti ke instansi pemerintah di DKI Jakarta.
Untuk satu peti, lanjut dia, dipatok harga mulai sekitar Rp 1.100.000.
"Masih ada untuk pengiriman peti gratisnya, tapi udah enggak banyak. Akhir-akhir ini paling satu bulan satu (peti mati)," papar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/29/15270971/setiap-hari-250-peti-mati-dibikin-di-tangerang-paling-banyak-dikirim-ke
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan