Menjaga dan memulihkan kesehatan paru-paru penting untuk mengurangi kemungkinan sesak napas dan risiko kegawatan.
Kegawatan dapat diketahui dari gejala yang memburuk, seperti sesak napas berkepanjangan, demam yang tak kunjung reda, sampai saturasi oksigen yang menurun.
Apabila kondisi tubuh memburuk, maka pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri harus segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan yang lebih baik.
Jika kondisi tidak dalam kondisi memburuk, maka ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan memulihkan kesehatan paru-paru.
Berikut Kompas.com merangkumnya dari siaran Ask The Expert: Antigalau Isoman Terpantau di Era COVID Varian yang dihelat RS Universitas Indonesia, Kamis (1/7/2021):
Coba prone position
Prone position adalah salah satu terapi untuk mengembangkan paru-paru dengan mencoba beberapa posisi.
Dokter spesialis penyakit dalam RS Universitas Indonesia, Muhammad Hafiz Aini, mengatakan bahwa terapi ini cocok bagi pasien Covid-19 yang baru saja pulih dari kondisi lemah dan belum sanggup melakukan aktivitas atau olahraga ringan.
"Ketika kita belum kuat, kita bisa lakukan prone position. Ada beberapa tahapan dan jenis, sederhananya adalah tengkurap, gaya berjemur di pantai ibaratnya," ia menambahkan.
Namun, terapi prone ini tidak dapat dilakukan dengan asal tengkurap. Idealnya, pasien memang harus didampingi oleh tenaga kesehatan dalam mencoba-coba posisi yang dapat mengembangkan paru-parunya.
Alih-alih menambah pasokan oksigen untuk paru-paru, prone position yang dilakukan dengan keliru malah dapat membuat pasien sesak.
"Jadi ada ukurannya, contoh, 30 menit dulu dicoba, nanti dicoba lagi 30 menit, posisi mana yang lebih nyaman, apakah tengkurap atau dalam posisi miring," kata dia.
"Prinsipya, prone itu bagaimana paru yang banyak lendir atau apa bisa kiat turunkan, sehingga pengembangan paru yang paling bawah, yang paling besar, bisa melebar," jelas Hafiz.
Pasien dapat berkonsultasi secara daring dengan tenaga kesehatan jika mau mencoba terapi ini, atau sedikitnya meyaksikan sejumlah praktik prone yang disarankan, melalui YouTube.
Senam dan berjemur bila memungkinkan
Hariz menuturkan, bagi penderita penyakit apa pun, ketika beranjak pulih, seseorang harus memulai kembali fase-fase pembiasaan ulang.
Hal ini berlaku pula bagi pasien Covid-19, termasuk bagi mereka yang bergejala ringan atau sedang dan menjalani isolasi mandiri.
"Setiap seseorang sakit, apalagi bergejala ringan dan sedang, dia harus ada fase pemulihan, recovery, reconditioning. Mungkin awal-awal dia demam atau apa sehingga aktivitasnya kurang, tapi harus dikembalikan," kata Hafiz.
Jika keadaan tubuh dirasa sudah cukup memungkinkan untuk melakukan olahraga ringan, maka Hafiz menyarankan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri agar melakukan senam.
"Kalau kita sudah bisa naik ke tahapan selanjutnya, lakukan senam, aktivitas. Makanya, misalnya di Wisma Atlet, pagi-pagi semuanya pada senam," kata dia.
Aktivitas ini semakin baik manfaatnya apabila dilakukan sambil berjemur sekitar pukul 10.00 pagi, dengan paparan sinar matahari.
"Bahkan 15 menit saja di waktu-waktu itu, vitamin D-nya kuat, luar biasa berjemur itu. Benefitnya 2 kali, berjemur dan aktivitas," sebut Hafiz.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/01/16423641/kiat-pemulihan-paru-paru-saat-isolasi-mandiri-dari-prone-hingga-senam