"Artinya kedaruratannya lebih tinggi," kata Idris melalui keterangan video kepada wartawan, Kamis (1/7/2021).
"Diarahkan pemerintah pusat untuk PPKM Darurat, kalau istilah kita dulu PSBB total," ujarnya.
Idris menyatakan akan mendukung pembatasan-pembatasan aktivitas seperti yang telah digariskan pemerintah pusat untuk pemberlakuan PPKM Darurat.
Pemerintah pusat sendiri telah menetapkan bahwa PPKM Darurat akan diterapkan pada 3-20 Juli 2021.
"Ketidaknyamanan kita menjadi dua pekan ke depan. Ini kami harapkan, kita bisa kerja sama, dan kesadaran masyarakat kami butuhkan untuk bisa terlaksananya dan kelancaran agenda ini, sehingga tidak ada keributan. Kita saling memahami dan memaklumi kondisi ini," ujar Idris.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri sebagai dasar hukum baginya meneken surat keputusan soal penerapan PPKM Darurat.
"Mudah mudahan bisa cepat sehingga kami bisa mengeluarkan keputusan wali kota, agar bisa disosialisasi esok hari, dan melaksanakan dengan persiapan yang matang," kata dia.
Kota Depok merupakan satu dari banyak wilayah di Jabodetabek khususnya dan Jawa-Bali umumnya yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sangat signifikan dalam tiga pekan belakangan.
Jumlah pasien aktif Covid-19 di Depok per kemarin sudah mencapai 9.256 pasien, melonjak 9 kali lipat hanya dalam tempo 1 bulan.
Di samping itu, tren angka kematian akibat Covid-19 juga meningkat signifikan, hingga mencapai puncaknya pada Rabu lalu, engan 17 pasien Covid-19 wafat dalam sehari. Itu merupakan rekor terbanyak selama pandemi.
Akibat situasi ini, RS-RS rujukan Covid-19 di Depok di ambang penuh, puskesmas-puskesmas mengalami beban kerja berlebih, dan pemakaman menerima jenazah lebih banyak daripada sebelumnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/02/07451891/wali-kota-depok-sebut-ppkm-darurat-seperti-psbb-total