Salin Artikel

Warga Persilakan Seorang Wanita Serobot Antrean Pengisian Tabung Oksigen demi Sang Ayah yang Kritis

Begitulah gambaran kondisi Ibu Kota saat ini. Kasus Covid-19 terus melonjak, angka kematian tinggi, rumah sakit kolaps, dan kebutuhan oksigen isi ulang terus meningkat.

Lonjakan kebutuhan oksigen isi ulang telah menyebabkan oksigen isi ulang semakin langka. Warga pun harus antre untuk mengisi satu tabung gas.

Salah satu contohnya adalah antrean di depot pengisian oksigen di CV Rintis Usaha Bersama di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, antrean tampak sepi pada pukul 12.12 WIB. Tak berselang lama ketika penjual memasang papan informasi bertulisan "Buka jam 14.00", warga mulai berdatangan.

Suasana pun semakin ramai pada pukul 13.26 WIB. Antrean bahkan mengular hingga belasan meter.

Meski begitu, warga masih memiliki rasa iba ketika melihat seorang wanita menangis sambil membawa tabung oksigen. Wanita bernama Nurdini yang mengenakan baju berwarna hitam itu menangis lantaran melihat panjangnya antrean warga.

Sedangkan dirinya harus mengisi tabung oksigen secara cepat karena sang ayah sudah mengalami sesak.

“Bapak saya udah parah, lagi sesak, baru lagi merasakan sesak. Kemarin enggak apa-apa. Kirain saya enggak antre, tahunya antre, makanya saya kaget,” ujar Nurdini sambil menangis.

Mengetahui kondisi ayah Nurdini yang lebih membutuhkan tabung oksigen, warga pun mempersilakan Nurdini untuk mengisi tabung oksigen terlebih dahulu.

“Saya dari pagi cari isi ulang oksigen, sudah cari ke mana-mana, tapi habis,” kata Nurdini.

Setelah mengisi tabung oksigen, Nurdini mengucapkan terima kasih kepada para warga yang mempersilakan dirinya menyerobot antrean. Dia pun langsung bergegas pulang menuju rumahnya di kawasan Pisangan, Jakarta Timur.

“Saya dari pagi cari isi ulang oksigen, sudah cari ke mana-mana, tapi habis,” ujarnya yang masih berurai air mata.


Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, stok oksigen di sejumlah rumah sakit di Jakarta dilaporkan menipis akibat terjadi lonjakan kasus Covid-19. Banyak warga yang harus antre untuk mendapatkan tabung oksigen. Harga jual tabung oksigen pun melonjak di pasaran.

Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 RS UNS dr Tonang Dwi Ardyanto menilai penyebab kelangkaan oksigen di sejumlah RS karena kebutuhan meningkat, tetapi pasokan tak imbang.

“Pasien covid meningkat pesat, kebutuhan oksigen sangat tinggi, pasokan sudah ditingkatkan tapi masih belum mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

"Posisi RS hanya bisa memastikan instalasi penyalurannya, kemudian sudah ada kontrak kerja dengan pihak penyedia. Tapi soal pasokan, rumah sakit tidak bisa menjaminya,” tambah dia.

Tonang menjelaskan, umumnya instalasi oksigen rumah sakit bersumber dari dua, yakni menggunakan tangki berisi oksigen liquid, dan tabung yang berisi gas oksigen.

Adapun pemberian kepada pasien biasanya menggunakan sistem jaringan ke seluruh tempat pelayanan rumah sakit.

“Tangki oksigen sebagai utama. Sistem tabung untuk cadangan bila tanki habis, dan untuk kondisi pelayanan di luar jaringan. Misalnya, untuk pasien yang antri di IGD karena tempat tidur sudah terpakai semua,” ujar dia.

Adapun kebutuhan oksigen pasien Covid tergantung dari kondisi. Namun, biasanya pasien Covid-19 membutuhkan lebih banyak oksigen dibandingkan pasien non Covid-19.

"Tiap-tiap pasien sesuai kondisinya. Tapi rata-rata pasien covid membutuhkan jauh lebih banyak oksigen daripada pasien non covid. Apalagi kalau proporsi pasien covid mendominasi jumlah seluruh pasien di suatu RS," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Suasana Haru di Depot Pengisian Oksigen, Demi Sang Ayah, Warga Persilahkan Nurdini Potong Antrean

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/05/06164111/warga-persilakan-seorang-wanita-serobot-antrean-pengisian-tabung-oksigen

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke