"Tabung oksigen sampai saat ini tidak ada," ujar Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon ketika dimintai keterangan, Selasa (6/7/2021).
Adapun stok tabung oksigen di Pasar Pramuka kosong sejak Sabtu (26/6/2021). Tabung kosong lantaran banyak orang yang membeli secara bersamaan.
"Banyak yang beli, kemudian membelinya mendadak bersamaan datangnya, sementara di kami enggak pernah nyetok banyak kalau tabung oksigen ini," ujar Yoyon.
Yoyon mengatakan, beberapa distributor mencoba memasukan tabung oksigen ke Pasar Pramuka. Namun, di sisi lain, regulatornya belum ada.
"Ada beberapa kawan distributor kemarin mencoba memasukan. Tapi karena regulatornya kosong, jadi cuma tabung aja. Ya untuk apa?" tutur Yoyon.
"Jadi kan harus satu paket, antara tabung dan regulatornya. Itu yang kami cek, kenapa belum masuk karena masih kosong," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produksi tabung oksigen diprioritaskan bagi kepentingan medis.
Hal ini demi mencegah terjadinya kekurangan persediaan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.
"Koordinator PPKM Darurat meminta agar 100 persen produksi oksigen diperuntukkan untuk kepentingan medis terlebih dahulu. Ini artinya seluruh alokasi industri harus dialihkan ke sektor medis," kata Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/7/2021).
Yoyon mengatakan, ia dan rekan-rekan pedagang Pasar Pramuka menyambut baik rencana tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/06/20273041/sudah-11-hari-stok-tabung-oksigen-di-pasar-pramuka-masih-kosong