Salin Artikel

Ingatkan Perusahaan agar WFH, Wali Kota Tangerang: Kondisinya Kritis

Seluruh pegawai wajib bekerja dari rumah alias work from home (WFH).

Peringatan itu dia sampaikan berdasarkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang diterapkan di Kota Tangerang mulai 3-20 Juli 2021.

Aturan itu mewajibkan, pelaksanaan kegiatan sektor non-esensial 100 persen dilakukan di rumah (WFH), kegiatan sektor esensial 50 persen dilakukan di kantor (WFO), sektor pemerintah 25 persen di kantor, dan sektor kritikal 100 persen di kantor.

Arief mengatakan, pihaknya bakal terus mengawasi perkantoran atau pabrik di Kota Tangerang.

Pengawasan itu dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang sejak diterapkannya PPKM darurat, 3 Juli 2021.

"Kami sudah bagi-bagi tugas. Temen-temen Disnaker sudah sidak (inspeksi mendadak) ke pabrik-pabrik, ke kantor-kantor," ungkap dia melalui sambungan telepon, Rabu (7/7/2021).

Dalam kesempatan itu, Arief belum membeberkan temuan pelanggaran.

"Kemarin ada beberapa ya, nanti saya kirimin datanya," ucap dia.

Arief mengingatkan, kondisi fasilitas kesehatan di Kota Tangerang sudah dipenuhi oleh pasien Covid-19.

Tak hanya itu, angka kematian pasien Covid-19 juga tinggi di Kota Tangerang.

Menurut Arief, PPKM darurat diterapkan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat. Terlebih, jumlah warga yang terpapar dari tes antigen acak yang Pemkot Tangerang lakukan hari ini sangat tinggi.

"Jadi, kami berharap demi menyelamatkan nyawa manusia, sebaiknya mereka melakukan WFH," tegas dia.

"Karena kondisinya memang kritis, belum ada tanda-tanda penurunan bahwa angkanya secara nasional naik terus," sambung Arief.

Dia sebelumnya menyatakan, lebih dari 20 persen warga yang mengikuti tes antigen acak di Kota Tangerang reaktif Covid-19.

Dia merincikan, dari 2.537 orang yang dites antigen acak pada Rabu (7/7/2021), sebanyak 629 orang yang reaktif Covid-19.

Mayoritas mereka berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Adapun 2.000-an orang yang dites itu merupakan warga dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

"Di masyarakat ini ternyata kami testing, 20 persen lebih positif. Hari ini, kami sporadis, dari 2.537 (orang), yang positif 629," papar Arief.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/07/18443951/ingatkan-perusahaan-agar-wfh-wali-kota-tangerang-kondisinya-kritis

Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke