TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala UPT Tempat Pemakaman Umum (TPU) Selapajang Dedi Yuri meminta pemerintah untuk memberikan batasan jam kerja bagi penggali kubur di pemakaman itu.
TPU Selapajang di Neglasari, Kota Tangerang, diketahui merupakan pemakaman khusus Covid-19 yang dinaungi Pemkot Tangerang.
Dia meminta batasan jam kerja itu lantaran banyak penggali kubur di TPU Selapajang yang bekerja hingga malam hari.
Bahkan, mereka biasa bekerja hingga pukul 23.00 WIB.
"Tukang gali itu enggak berhenti-berhenti (kerja), karena dari rumah sakit itu kan enggak berhenti-berhenti (mengirimkan jenazah)," paparnya dalam rekaman suara, Rabu (7/7/2021).
"Mereka (penggali kubur) pinginnya berhenti, tapi dari RS masuk terus, kan kasihan mereka," sambung Yuri.
Jenazah yang biasa mereka makamkan merupakan warga Kota Tangerang yang meninggal di luar kota tersebut, seperti di DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan lainnya.
"Kalau satu kecamatan, mungkin bisa saya layani. Tapi ini ada dari Jakarta, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang," papar Yuri.
"Tapi itu KTP-nya Kota Tangerang yang meninggal di luar Kota Tangerang," sambungnya.
Dia melanjutkan, penggali kubur di tempat itu telah memakamkan sekitar 20 jenazah Covid-19 untuk hari ini saja.
Yuri memperkirakan, pada hari ini, mereka juga bakal bekerja hingga malam hari.
Oleh karena itu, penggali kubur meminta agar upahnya dinaikkan bila mereka terpaksa bekerja secara terus-menerus sampai malam hari.
"Dia (penggali kubur) minta kerjanya enggak sampai malam. Seandainya sampai malam, itu bayarnya lebih," ucapnya.
Selain mengajukan batas jam kerja kepada Pemkot, Yuri mengaku sedang memberitahu kepada pihak RS soal kondisi mereka.
"Saya lagi ngebujuk RS agar tahu waktu gitu. Kami kedodoran, kan kasihan juga tim gali," paparnya.
Dia mengaku, selama ini penggali kubur terkadang mengandalkan uang yang diberikan secara sukarela dari keluarga korban.
Yuri menambahkan, jumlah jenazah yang yang harus dimakamkan sudah berkurang akhir-akhir ini.
"Sekarang turun angkanya dibandingkan kemarin-kemarin," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/07/20493491/kewalahan-penggali-kubur-di-tpu-selapajang-khusus-covid-19-minta-batasan