Salin Artikel

Kasus Covid-19 Jakarta Pecah Rekor Lagi, Pengusaha Peti Mati Mulai Kesulitan Bahan Baku

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta kembali memecahkan rekor tertinggi, dengan 12.975 kasus pada Kamis (8/7/2021) kemarin.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kedispilinan demi menekan penularan Covid-19.

"Kami minta masyarakat tingkatkan disiplin, berdiam di rumah, jangan ke mana-mana, tingkatkan pelaksanaan PPKM darurat, laksanakan 3M, 4M, 5M, tidak ada pilihan," ujarnya.

Riza merujuk pada protokol kesehatan yang harus diterapkan untuk menghindari penyebaran Covid-19, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas.

Dengan penambahan kasus di atas, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta hingga mencapai angka 623.277. Sebanyak 512.085 di antaranya sembuh dan 9.110 meninggal dunia.

Sementara itu, kasus aktif yang saat ini membutuhkan perawatan dan isolasi mandiri berjumlah 102.082.

Antrean mobil jenazah

Pekan ini masyarakat dikejutkan dengan beredarnya rekaman yang menampilkan antrean ambulans di tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, untuk pasien Covid-19.

Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Elly Sugestianingsih mengonfirmasi kebenaran bahwa video tersebut diambil di TPU Rorotan.

Meski demikian, dia membantah terjadinya antrean panjang ambulans di TPU tersebut.

"Benar itu lokasi TPU Rorotan, tapi tidak terjadi antrean panjang seperti yang diberitakan. Itu kebetulan mobil jenazah datang bersamaan. Selain itu, proses pemakamannya teratasi dengan baik," tegas Elly saat dihubungi, Kamis (8/7/2021) malam.


Bersamaan dengan itu, Elly mengatakan bahwa lonjakan jumlah jenazah terjadi pada Rabu (7/7/2021).

Sebanyak 200 jenazah dimakamkan di TPU Rorotan di hari itu, ini merupakan jumlah jenazah terbanyak yang dimakamkan di fasilitas tersebut sejak dibuka pada Maret 2021 lalu.

Pengusaha peti mati kesulitan bahan baku

Berdasarkan prosedur ketetapan yang ada, jenazah pasien Covid-19 harus dimasukkan ke peti mati sebelum dimakamkan.

Dengan adanya lonjakan jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 akhir-akhir ini, pengusaha peti mati pun mulai kesulitan menemukan bahan baku.

Belum lagi, permintaan yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas membuat harga bahan baku meningkat tajam.

"Sebelum lonjakan kasus Covid-19, kami biasanya membuat 10 peti per hari. Kini angkanya meningkat hingga 30 per hari, dan itu membuat kami kewalahan," kata salah seorang pengusaha peti mati di Jakarta, Olaskar Purba.

"Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan peti juga mulai sulit didapat. Sementara itu, harga kayu lapis juga naik," ujarnya kepada Reuters.com pada Selasa (6/7/2021) lalu.

Olaskar mengingatkan warga untuk mematuhi aturan protokol kesehatan karena lonjakan Covid-19 yang memakan semakin banyak korban jiwa nyata adanya.

(Kompas.com/ Singgih Wiryono, Reuters.com/ Adi Kurniawan)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/09/09334381/kasus-covid-19-jakarta-pecah-rekor-lagi-pengusaha-peti-mati-mulai

Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke